MALANGTIMES - Sebelum menjalankan mobil, salah satu hal yang biasa dilakukan adalah memanaskan mobil. Hal itu direkomendasikan agar melancarkan sirkulasi oli mesin sehingga bisa melumasi ruang mesin secara sempurna.
Namun, tahukah Anda bahwa memanaskan mobil ternyata tak bisa sembarangan dan asal menyalakan mesin saja lho. Butuh perlakuan khusus dalam memanaskan mobil, khususnya untuk mobil berjenis transmisi matik.
Baca Juga : Tak Mau Mesin Rusak, Pemilik Kendaraan Wajib Perhatikan Tips Ganti Oli Ini
Setia Purnama, trainer Sentul Driving Course (SDC), menjelaskan, memang untuk memanaskan mobil bertransmisi matik tidak bisa sembarangan dan terdapat cara tersendiri. Salah satunya, ketika dipanaskan, hendaknya tuas transmisi berada pada posisi indikator N atau indikator netral.
"Jadi tuas transmisi tidak pada posisi pada indikator P atau parkir. Selain itu, jangan lupa juga tarik handbreake," jelasnya ketika dihubungi (2/8/2020).
Lebih lanjut dijelaskan, kalau tuas transmisi berada di posisi P dan kemudian dipanaskan dengan intensitas berulang-ulang dalam jangka waktu lama, hal tersebut dikhawatirkan justru akan memperpendek gearbox dan part lain dari mesin matik.
"Gearbox matik ini kan berbeda dengan yang manual. Jika dipanaskan di posisi P, pompa oli tidak bekerja, part-part mesin tidak sempurna terlumasi oleh oli. Jika tidak terlumasi oleh oli, part bekerja kan bisa aus dan memperpendek umur mesin," jelasnya.
Selain itu, untuk memanaskan mobil, diharapkan lebih baik berada di luar ruangan atau ruang terbuka. Sebab, hal itu untuk menghindari gangguan kesehatan jika gas buang kendaraan terhirup tubuh manakala memanaskan mobil di ruang tertutup.
Baca Juga : Bikin Geleng Kepala, Ini 11 Mobil Tua Bernilai Miliaran Rupiah
"Kan kadang banyak panaskan mobil di garasi atau ruangan. Lebih baik janganlah, karena berdampak pada kesehatan juga. Lebih baik di luar ruangan saja," pungkas Setia.