MALANGTIMES - Seiring jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya menekan penyebaran penularan.
Dalam hal ini, bukan hanya terhadap pasien terkonfirmasi positif saja melainkan juga pada PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Mengingat dari lonjakan kasus yang tembus angka 387 orang yang akhir-akhir ini didapat dari PDP.
Baca Juga : Proteksi Balita dari Ancaman Covid-19, Puskesmas Ini Siapkan Gedung Khusus Imunisasi
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan semua lurah di Kota Malang harus mengetahui berapa pasien terkonfirmasi positif Covid-19, jumlah PDP hingga ODR (Orang Dalam Risiko) di wilayahnya.
"Jadi lurah-lurah itu harus tahu jumlah PDP, ODR, pasien positif Covid-19 di kelurahannya berapa. Itu sudah ada komunikasi atau tidak. Ini harapan kami nanti," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Malang, Senin (20/7/2020).
Untuk itu, penguatan pendataan di setiap wilayah di Kota Malang harus dilakukan. Bila perlu diberlakukan MoU bagi masing-masing kelurahan. Langkah ini sebagai satu upaya untuk menekan angka kasus Covid-19 di setiap wilayah.
"Maka diperlukan keterbukaan data, juga harus ada MoU yang nanti akan ditata. Dalam hal ini untuk kepentingan pencegahan Covid-19," imbuhnya.
Sejauh ini, dari jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang sistem pendataan masih belum transparan. Hal itu, karena adanya aturan yang mengharuskan adanya kerahasiaan data bagi pasien.
"Dulu kan kalimatnya kita masih menjaga kaidah kerahasiaan data. Tapi kami sudah koordinasikan, dan itu nanti ada aturan tegasnya untuk melaporkan data," tandasnya.
Baca Juga : Giliran Jalan Binor Kelurahan Bunulrejo Terapkan Lockdown Lokal
Sebagai informasi, hingga 19 Juli 2020 tercatat pasien terkonfirmasi positif menembus angka 387. Pasien yang meninggal ada 29, yang dinyatakan sembuh tercatat 107, dan yang masin dirawat tercatat 251 orang.
Kemudian, PDP di Kota Malang mencapai 534 orang. Dengan rincian 52 dinyatakan meninggal dunia, 208 orang selesai masa perawatan, dan 274 orang dalam masa perawatan.
Sedangkan data lain, tercatat ada 4.000 Orang Dengan Risiko (ODR), 1.254 Orang Tanpa Gejala (OTG), 1.059 Orang Dalam Pantauan (ODP).