MALANGTIMES - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang terus mengalami lonjakan yang luar biasa.
Hingga Rabu (24/6/2020) malam, tercatat kasus konfirmasi positif mencapai 169 orang dengan rincian 11 orang meninggal dunia, 47 orang sembuh total, dan 111 orang sedang dalam masa perawatan.
Berbagai upaya untuk menekan angka kasus Covid-19 terus dilakukan.
Baca Juga : Belum Bisa New Normal, Wali Kota Batu: Masyarakat Masih Kurang Disiplin
Selain membentuk tim percepatan untuk melakukan proses tracking, Pemkot Malang juga terus berupaya meningkatkan proses treatment. Salah satunya dengan memanfaatkan produk herbal.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, di samping pencegahan, treatment merupakan proses yang paling penting dilaksanakan dalam proses menekan angka kasus positif Covid-19.
Saat ini, proses treatment yang dilakukan Pemkot Malang adalah pemanfaatan produk herbal.
"Penguatan imun memang harus dicarikan solusinya. Indonesia sangat kaya akan rempah dan sumber daya alam untuk kuatkan imun, dan herbal tidak memiliki efek samping untuk penyakit lain," kata Sutiaji dalam Rakor Wali Kota Malang Bersama Forkopimda dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang dilaksanakan pada Kamis (25/6/2020).
Sutiaji menjelaskan, pemerintah pusat sebelumnya telah memberi kekuasaan kepada masing-masing daerah dalam menangani pandemi Covid-19.
Sehingga, Pemkot Malang juga berusaha dengan meningkatkan treatment melalui obat herbal.
"Apapun itu nama obatnya dan bentuknya seperti apa akan kami maksimalkan untuk pencegahan," imbuhnya.
Baca Juga : Meluas, Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang dari 3 Menjadi 15 Kecamatan
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menilai, upaya pencegahan memang harus dilakukan.
Mengingat, biaya untuk melakukan rapid test hingga swab juga tidak murah sehingga upaya pencegahan harus terus digalakkan.
"Lakukan beberapa treatment ke masyarakat dengan memberikan minuman atau vitamin herbal agar lebih maksimal proses pencegahannya," jelas Made.
Dia pun berharap, masyarkat selalu menerapkan protokol kesehatan termasuk dari hal yang paling sederhana yaitu pemakaian masker.
Made optimis, dalam beberapa waktu ke depan pemakaian masker akan menjadi kebiasaan masyarakat. Meski saat ini memang dipandang sangat sulit bagi masyarakat.
"Protokol kesehatan saya rasa nantinya akan jadi kebiasaan dan kebudayaan," pungkasnya.