MALANGTIMES - Sekolah-sekolah di kota Malang kini mulai mempersiapkan diri untuk menyukseskan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Salah satunya adalah SMP Negeri 11 Malang.
Selama dua hari (22-23/6/2020), puluhan pendidik SMPN 11 Malang mengikuti Workshop Penyusunan RPP dan Pemanfaatan Media Online untuk Pembelajaran Jarak Jauh.
Baca Juga : Webinar UIN Malang Beber 6 Poin Penting Orang Tua dalam Dampingi Anak Belajar dari Rumah
Dalam workshop tersebut, tim Quipper Malang dihadirkan sebagai narasumber yang tidak hanya menyampaikan materi secara teori semata, namun membimbing dan mengajari praktik secara langsung pada peserta workshop menggunakan platform digital Quipper sebagai media pembelajaran dalam jaringan (online).
Seperti yang diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Quipper dalam penyelenggaraan pembelajaran secara daring.
Nah, jajaran tenaga pendidik SMPN 11 Malang mempraktikkan penggunaan platform Quipper ini. Di antaranya membuat akun, membentuk kelas virtual, membuat video kreatif, memilih materi dan mengirim tugas, menganalisa butir soal, sekaligus melakukan penilaian hasil kerja siswa.
Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Malang Esti Handayani dalam kesempatan tersebut memaparkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 4 tahun 2020 berkenaan dengan prinsip-prinsip belajar di rumah.
"Prinsip utama belajar di rumah meliputi prioritas kesehatan, belajar untuk pengalaman, pendidikan kecakapan hidup, penyesuaian materi pembelajaran dengan usia peserta didik, aktivitas yang bervariasi. Adanya umpan balik pada hasil belajar, mengedepankan pola interaksi, serta komunikasi positif antar guru dan orang tua melalui pendayagunaan platform digital yang ada," paparnya.
Pada hari kedua pelaksanaan workshop, dihadirkan Dosen Matematika Universitas Negeri Malang (UM) Dr Swasono Rahardjo SPd MSi sebagai narasumber dengan materi konsep pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online serta materi berkenaan dengan Penyusunan RPP dengan metode daring.
Dikatakan Swasono, konsep daring menurut SE Mendikbud ialah tanpa tatap muka, penyampaian materi, komunikasi, hingga tes dilakukan secara online melalui platform yang telah dipilih.
"Sebagai pendidik perlu melakukan langkah strategis di antaranya menanamkan cara belajar baru, menyiapkan regulasi pengembangan sumber belajar, dan siap mempelajari teknologi informasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai," tuturnya.
Baca Juga : Berbagai Kegiatan dan Kontribusi UIN Malang di Masa Pandemi Covid-19
Kepala SMP Negeri 11 Malang Yeti Muryaningsih menuturkan bahwa tujuan daripada dilaksanakannya kegiatan ini di antaranya sebagai media evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan metode daring yang telah dilaksanakan kurang lebih tiga bulan belakangan ini.
"Tujuan kedua yakni sebagai wahana meningkatkan profesional pendidik di SMP Negeri 11 Malang, sehingga harus mau, mampu, suka, belajar menghadapi berbagai perubahan dalam strategi pembelajaran. Dan pada akhirnya, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru dalam memahami aplikasi digital pada proses pembelajaran jarak jauh," sambungnya.
Ditambahkan Yeti, PJJ membutuhkan sinergitas dan kerja sama yang baik antara sekolah, guru, siswa, orang tua, dan komite sekolah sehingga pada praktiknya nanti dapat berjalan sesuai harapan semua pihak.
"Hasil akhir daripada kegiatan ini, pendidik di SMP Negeri 11 Malang dapat menyusun, menyajikan, menyampaikan materi pembelajaran, dan memberikan tugas pada peserta didik dengan metode daring yang menyenangkan, mudah dipahami, dan mengasyikan melalui berbagai platform media digital yang ada," tukas Yeti.
Sesi pamungkas dari penyelenggaraan workshop ini adalah penyusunan RPP daring oleh MGMPS masing-masing mata pelajaran, yang nantinya akan dijalankan oleh jajaran pendidik SMP Negeri 11 Malang kepada peserta didiknya.
"Harapan dari kegiatan ini pendidik dapat melaksanakan pendidikan jarak jauh dengan menerapkan RPP yang telah disusun pada tahun ajaran baru nanti. Mengingat kota Malang masih berada pada zona oranye, yang tidak diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka. Para pendidik juga mampu menguasai strategi, teknik, model pembelajaran yang bersifat menarik, menantang, dan memiliki makna bagi peserta didik di masa covid ini," pungkasnya.
