MALANGTIMES - Kritikan terkait istilah 'zona hijau' di masa pandemi covid-19 disampaikan oleh pakar epidemiologi FKM Universitas Indonesia Pandu Riono.
Pandu Riono melayangkan kritikan kepada pemerintah melalui akun Twitter-nya, @drpriono. Ia menyoroti istilah 'zona hijau' dalam penanganan kasus covid-19 di Indonesia.
Baca Juga : Meluas, Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang dari 3 Menjadi 15 Kecamatan
Dikatakan Pandu, hal tersebut justru berbahaya karena sejatinya Indonesia masih belum aman. Diketahui, kasus virus yang pertama muncul di Wuhan, China, itu hingga kini masih terus bertambah.
"Mas Jubah, zona HIJAU itu aman? Istilah Zona itu sesat, yg bikin tak faham dinamika penularan. Tak ada kasus disebut hijau, bisa direkayasa dg tak lakukan tes. Pilkada menggoda agar terkesan hijau, atau daerah pariwisata agar wisman mau datang. INGAT INDONESIA ITU BELUM AMAN!," tulis Pandu pada Jumat (19/6/2020).
Mas Jubah, zona HIJAU itu aman? Istilah Zona itu sesat, yg bikin tak faham dinamika penularan. Tak ada kasus disebut hijau, bisa direkayasa dg tak lakukan tes. Pilkada menggoda agar terkesan hijau, atau daerah pariwisata agar wisman mau datang. INGAT INDONESIA ITU BELUM AMAN!
— Pandu Riono (@drpriono) June 19, 2020
Pandu lantas mencontohkan kasus terkait istilah zona hijau di Indonesia. "Sudah terjadi, pelatih timnas dari korsel ogah balik ke Indonesia karena grafik COVID-19 masih tinggi, new normal di Indonesia kan sebenarnya new normal yang dipaksakan, tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan WHO dimana kurva penyebaran sudah landai baru diadakan new normal," tulis @pandukwn.
Walhasil cuitan Pandu itu langsung saja mendapat persetujuan dari warganet.
Mereka menganggap jika istilah-istilah zona itu tidak cocok dalam konteks pandemi Covid-19 seperti saat ini.
@safrudi53158735: "Setuju prof. Istilah zona hijau, kuning, merah dlm konteks pandemi tdk cocok."
Baca Juga : Gubernur Jatim Tinjau Ruang Khusus, Akankah RSSA jadi Rujukan Daerah Lain?
@etik_sp: "Label zona hijau semakin ngeri, jgn2 banyak otg sliweran tanpa protokol kesehatan."
@DomiThaliaPutri: "Maka dr itu, zona2 kan bisa berubah setiap saat. Hari ini ijo, besok kuning, besoknya bisa merah. Tergantung ada infeksi nggaknya dan seberapa banyak. Lagian info zona2 ini dipublikasi dimana sih? Web2 seperti kawalcovid memangnya mencantumkan ya? Infonya saja sulit terlacak..."
@sendtorisma : "Persepsi masyarakat zona hijau itu terkesan aman mas. Bebas seakan2 pandemi covid nya sudah selesai."
@ukhrasm: “Jadi keinget Sby yang awalnya hitam, jadi merah. Padahal soal warna itu bisa diatur sendiri. Atur aja range data nya, dan kemasifan sampling nya. HAHAHAHAHA. Temen: Eh sby udh turun level. Gue yang nethink: Yailah palingan main data. Udh mau pilkada.”
