MALANGTIMES - Selama ini, banyak bilik disinfektan membuat orang tak nyaman karena proses penyemprotannya yang kasar dan membuat badan basah setelahnya. Hal ini membuat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang merancang Losipka (Lorong Siap Kerja) Otomatis.
Berbeda dengan bilik disinfektan lain, Losipka berbentuk lorong. Disinfektannya berbentuk embun lembut. Dan tak hanya menyemprotkan disinfektan kepada tubuh, Losipka juga dilengkapi dengan pemanas. Sehingga, setelah keluar dari lorong badan sudah bersih dan kering.
Baca Juga : Pemprov Ingin Tim Peneliti Unair Uji Klinis Obat Covid-19 di Jatim
"Kita menghadapi new normal dengan menyediakan bilik sprayer yang kita lengkapi dengan pemanas. Karena saya ingin orang yang setelah di-spray betul-betul siap, tidak dalam kondisi basah. Kondisi basah saya khawatirkan timbul jamur dalam lab dan ada di kulit, di pakaian, dan sebagainya. Sehingga betul-betul dikeringkan agar siap kerja," papar Rektor ITN Malang, Dr Ir Kustamar MT.
Jadi, bukan hanya steril dari virus, tubuh menjadi nyaman, tidak dalam kondisi basah.
Losipka terdiri atas dua lorong. Lorong pertama untuk penyemprotan disinfektan berbentuk embun. Lorong kedua untuk mengeringkan tubuh agar tidak lembab.
"Orang masuk ke dalam sprayer ini bukan disemprot tapi seperti embun naik turun. Partikelnya juga lembut sekali," katanya.
Perancang Losipka Aladin Eko Purkuncoro ST MT menyatakan, konsep lorong yang cembung ini sengaja dibuat agar disinfektan dan pemanas berputar di dalam lorong.
"Setelah saya analisis itu membuat spray atau pemanasnya berputar. Jadi di badan enak. Spray-nya juga naik turun di dalam lorong maka akan rata depan, belakang, atas, bawah," paparnya.
Baca Juga : 5 Varian Obat Covid-19 Hasil Penelitian Unair dan BIN Sudah Diproduksi
Istimewanya, pengering Losipka juga dilengkapi dengan sinar UV. Seperti yang kita tahu, sinar UV memiliki fungsi untuk membunuh virus dan bakteri.
"Semuanya pakai sensor. Jadi otomatis," imbuh Ketua Prodi Teknik Mesin tersebut.
Losipka sudah dipatenkan. Dengan bahan stainless, dibutuhkan sekitar Rp14 juta untuk pembuatannya. Sementara untuk bahan lain, bisa dengan dana hanya Rp8-9 juta.