Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tanggapi Tudingan Satgas dan Bupati Malang, Ini Pernyataan Resmi Direktur RS Prima Husada

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Lazuardi Firdaus

09 - Jun - 2020, 23:56

Placeholder
Direktur RS Prima Husada, dr Ahmad Rousdy Noor (jas putih) saat menunjukkan ruang khusus bagi pasien covid-19 (Foto: Ashaq Lupito / MalangTIMES)

MALANGTIMES - Kecewa, kata itu seolah tepat untuk menggambarkan perasaan Direktur RS (Rumah Sakit) Prima Husada, saat menanggapi tudingan jika rumah sakit yang dikelolanya tidak layak dijadikan rujukan bagi pasien Covid-19.

”Pertama, saya menghargai semua pendapat orang tentang virus corona, karena corona pandemi yang semua ingin membahasnya. Jadi penularannya tidak kelihatan dan sejauh ini belum ada teknik cara cepat untuk mengetahui apakah seseorang merupakan pasien corona. Jadi istilahnya gak bisa dengan waktu 1 detik, 1 menit menyatakan ini adalah pasien corona,” ucap Direktur RS Prima Husada, dr Ahmad Rousdy Noor saat diminta tanggapannya terkait tudingan Satgas New Normal Life dan Bupati Malang, yang menganggap jika RS Prima Husada tidak layak dijadikan rujukan pasien Covid-19.

Baca Juga : Bupati Sanusi Minta Pasien Covid-19 Tidak Dirujuk ke RS Prima Husada

Seperti yang sudah diberitakan, Bupati Malang, HM Sanusi dan Komandan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang, Letkol Inf Ferry Muzawwad kompak menyatakan jika RS Prima Husada disinyalir menjadi salah satu klaster penularan Covid-19 di Kabupaten Malang, khususnya di wilayah Malang Utara.

”Sekali lagi saya berterimakasih atas berbagai macam pendapat tentang pelayanan rumah sakit kami. Tetapi menegakkan diagnosa Covid-19 untuk memastikan pasien konfirmasi positif, bukan sesuatu yang mudah,” keluh dokter yang akrab disapa Rousdy ini.

Sebagai gantinya, Rousdy meminta agar seluruh pihak lintas sektoral untuk bekerjasama dalam memberantas Covid-19. Bahkan Rousdy juga terkesan menyayangkan tudingan yang justru disampaikan oleh para pejabat sektoral tersebut.

”Yang dibutuhkan kerja sama lintas sektoral, Dinkes (Kabupaten Malang), puskesmas, polisi, Dandim, muspika, pembuat kebijakan, kemudian rumah sakit pada umumnya termasuk juga media,” ucapnya.

Disinggung soal tudingan RS Prima Husada yang dinilai tidak layak menjadi rujukan bagi pasien Covid-19, Rousdy justru mempertanyakan apa yang dimaksud dengan klaster seperti yang disampaikan oleh Satgas dan Bupati Malang. 

”Saya menyampaikan bahwa yang disebut klaster itu apa dulu, apa betul disampaikan seperti itu?. Saya tidak tahu karena saya tidak dengar secara langsung,” ucap Rousdy.

Ketika dijawab jika media online ini mendapatkan statment tersebut saat wawancara secara langsung, Rousdy terkesan tetap membantah penilaian dari Satgas New Normal Life tersebut. ”Makanya saya tidak tahu,” timpal Rousdy sembari tertawa. 

”Kita tidak punya data, intinya saya orang baik beliau juga orang baik. Tujuannya kita kerjasama, kita atasi dengan kepala dingin. Saya tidak suka konfrontasi, mari kita kerjasama dengan baik. Jadi misalnya ada yang kurang, mari sama-sama gandengan tangan selesaikan masalah ini,” sambung Rousdy.

Baca Juga : Sehari 472 ASN Kota Batu Dites, Hasilnya Semua Non Reaktif

Alih-alih menjawab soal tudingan tersebut, Rousdy justru menuturkan jika seluruh karyawan baik dokter hingga perawat yang menangani pasien Covid-19 di RS Prima Husada, semua terpantau dalam kondisi sehat. 

”Tapi yang saya punya bukti, karyawan saya sehat semua itu yang menurut saya luar biasa prestasi. Mohon doanya supaya kita ini tetap sehat, karena memang yang kita hadapi adalah musuh yang tidak terlihat. Terimakasih kepada masyarakat Kabupaten Malang atas dukungan, donasi, doanya,” ucap Rousdy. 

Dijelaskan Rousdy, para tenaga medis yang terlibat dalam pelayanan terhadap pasien Covid-19 itu, tidak melalui sistem penunjukan. Melainkan lebih kepada opsional.

”Semua yang melayani pasien Covid-19 itu tidak saya tunjuk, tapi saya tanya. Hanya yang mau dan siap yang boleh, artinya kalau misalnya tidak mau ya tidak akan ditunjuk. Tapi pada saat bilang mau, dia harus siap menanggung segala resikonya. Jadi istilahnya perlu mental dan keberanian yang luar biasa untuk layani pasien Covid-19,” tegas Rousdy.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Lazuardi Firdaus