MALANGTIMES - Dua hari ini, wilayah Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang digemparkan dengan kabarpasien positif covid 19 keluyuran . Kabar itu tersebar melalui WhatsApp Group yang menyatakan bahwa terdapat pasien positif Covid-19 di Lawang yang masih beraktivitas seperti biasa tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pesan singkat yang tersebar di WhatsApp Group tersebut berisi dengan menunjukkan jenis kelamin dan alamat masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 tetapi masih beraktivitas seperti biasa.
“Seorang perempuan warga Jl. Anjasmoro Gg. 1 RT.06/RW.01, Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, yang diketahui positif Covid-19 masih keluyuran,” penggalan pesan singkat tersebut yang tersebar pada Senin (8/6/2020).
Kemudian dalam pesan singkat tersebut juga disebutkan bahwa perempuan tersebut memiliki suami penjual bakso yang meninggal dan dikuburkan secara protokol Covid-19 serta diketahui positif Covid-19.
“Sebelumnya, sekitar 23 Mei 2020, sang suami (penjual bakso) meninggal dan dikuburkan dengan protokol Covid-19. Suaminya diketahui positif. Sebelum suaminya meninggal, adik iparnya yang lebih dulu meninggal akibat muntah darah. Hasil tes negatif,” tulis pesan tersebut.
Dalam pesan singkat yang menyebar di WhatsApp Group tersebut juga disebutkan bahwa terdapat warga Jl. Anjasmoro yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 3 (tiga) orang, serta menuliskan bahwa perempuan tersebut masih beraktifitas diluar rumah.
Terdapat juga kabar yang menggemparkan terkait warga setempat yang resah dan harus mengungsikan anggota keluarganya ke luar desa untuk beberapa waktu.
“Tetangga dan banyak warga lainnya, termasuk perangkat RT/RW terkesan menutupi kondisi si perempuan tadi. Mereka pun menyatakan Covid-19 itu hoaks. Sedangkan sebagian kecil warga yang resah ada yang mengungsikan anggota keluarga ke luar desa untuk sementara waktu,” lanjut pesan tersebut.
Mendengar kabar tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo menegaskan bahwa jika memang benar terdapat orang positif Covid-19 masih beraktifitas di luar rumah, tidak kooperatif dan tidak mematuhi protokol kesehatan, maka pihaknya siap mengevakuasi orang tersebut.
“Jadi kalau mereka terpaksa orangnya itu tidak patuh, tidak kooperatif atau rumahnya tidak memungkinakan untuk isolasi mandiri, baru Puskesmas diberi tahu. Kalau kami siap untuk mengevakuasi bila yang bersangkutan tidak kooperatif, puskesmas siap,” tegas Arbani ketika dikonfirmasi pewarta, Senin (8/6/2020).
Arbani juga menyarankan untuk mengonfirmasi ke jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Lawang terkait informasi yang beredar di WhatsApp Group tersebut. Pewarta berhasil mengonfirmasi ke jajaran Muspika Lawang, yakni Kapolsek Lawang Kompol Hari Subagio yang menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar dan sudah dicek lokasi yang bersangkutan.
“Nihil sudah saya cek kebenarannya dengan bidan desa. Kabar yang benar, yang bersangkutan berinisial S tidak berani keluar rumah karena memang selalu dipantau sama bidan desa,” ujarnya kepada pewarta.
Hari juga menambahkan bahwa terkait kabar tersebut, bahwa yang dimaksud perempuan masih beraktivitas seperti biasanya merupakan kakak kandung dari S tetapi tidak ada yang dinyatakan positif Covid-19.
“Yang bersangkutan punya kakak yang mirip dengan yang bersangkutan baik tinggi gemuknya, tetapi yang bersangkutan negatif dan kalau keluar rumah selalu gunakan masker. Kemungkinan yang dimaksud saudaranya itu karena mungkin yang ekspos tidak jelas ciri-ciri yang bersangkutan,” jelasnya.
Hari pun membenarkan bahwa suami dari perempuan dengan inisial S tersebu telah meninggal dan dimakamkan sesuai protokol Covid-19. Tetapi terkait suaminya tersebut di nyatakan positif atau negatif, Hari menyarankan untuk mengonfirmasi langsung ke bidan desa.
Sementara itu terpisah, pewarta juga mengonfirmasi ke Bidan Desa Turirejo, yakni Bu Ema. Konfirmasi dari Ema pun menguatkan atas pernyataan dari Hari Subagio terkait kabar tersebut, bahwa tidak benar adanya.
“Mohon maaf tidak ada kok hanya hoaks. Mohon maaf jangan terlalu percaya social media. Kadang orang bikin status wa tanpa berpikir hal negatif,” tegas Ema saat dikonfirmasi pewarta.
Ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran suami dari perempuan berinisial S tersebut yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19, Ema belum merespons hingga berita ini ditayangkan.
Kabar ini merupakan pengingat bahwa seluruh warga masyarakat harus menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Terlebih lagi bagi masyarakat yang telah dikategorikan sebagai OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemanataun), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), serta terkonfirmasi positif Covid-19, wajib mematuhi protokol kesehatan.
