MALANGTIMES - Kasus positif covid-19 terus bertambah. Hingga Sabtu (6/6/2020) malam, tercatat sudah ada 68 pasien yang dinyatakan terpapar covid-19 sejak kasus pertama diumumkan pada Maret lalu. Pemerintah pun berharap, penambahan kasus tak berujung pada penularan dari klaster baru.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, penambahan jumlah kasus positif memang terus menjadi perhatian. Saat ini, rapid test dan swab juga masif dilakukan. Dengan harapan, tracking terhadap pasien yang terindikasi covid-19 dapat segera diketahui.
Baca Juga : Bapak, Ibu, Anak, Menantu, Cucu, 1 Keluarga di Kota Batu Terinfeksi Covid-19 Berurutan
"Rapid test terus dilakukan untuk mencari tahu apakah ada klaster baru atau tidak," katanya.
Sutiaji menjelaskan, penambahan kasus selama beberapa hari terakhir lantaran swab dilakukan dengan jumlah banyak. Pasalnya, saat ini Kota Malang juga sudah memiliki tiga rumah sakit yang memiliki laboratorium untuk melakukan tes swab.
Selain itu, tes swab juga dilakukan bukan hanya pada orang dengan tanda-tanda dan gejala covid-19 saja. Melainkan juga keluarga dan orang terdekat yang sebelumnya memiliki kontak erat dengan pasien yang konfirmasi positif covid-19. Hasilnya, ada beberapa yang positif covid-19, meski saat rapid test dinyatakan non reaktif dan memiliki kondisi tubuh yang sehat.
Selama beberapa hari terakhir, jajaran Pemkot Malang bersama Forkopimda juga telah menemukan masyarakat yang dinyatakan reakif saat menjalani rapid test. Seluruhnya langsung diminta melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari Satgas Covid-19.
Baca Juga : Nyaris Tiga Digit, Jumlah Kasus Covid-19 Kabupaten Malang Kembali Meningkat
"Kepatuhan masyarakat untuk physical distancing dan menggunakan masker ini yang juga masih menjadi perhatian," tambahnya.
Hal itu juga yang membuat Malang Raya saat ini belum bisa menerapkan new normal. Sehingga, masa transisi ditambah selama satu pekan sejak hari ini, Minggu (7/6/2020). Masyarakat diharapkan meningkatkan kedisiplinan selama pandemi covid-19 ini.