MALANGTIMES - Selama satu pekan terakhir, jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur naik signifikan.
Hal ini dinilai membuat seluruh sektor, termasuk sektor ekonomi di wilayah tersebut rentan terpuruk.
Baca Juga : Hanya di The Kalindra Beli Apartemen Bayarnya Fleksibel
Kabaharkam (Kepala Badan Pemelihara Keamanan) Polri Komjen Pol. Agus Andrianto mengungkapkan, saat ini kondisi wilayah Jawa Timur menjadi perhatian pemerintah pusat.
"Kami hadir di Jawa Timur melaksanakan perintah bapak Kapolri, tentunya didasari oleh Jawa Timur ini kan posisinya sangat strategis, merupakan penopang ekonomi wilayah timur Indonesia," ujar Agus, Jumat (29/5/2020).
Agus menjelaskan, bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 tidak hanya kesehatan yang terganggu, ekonomi pun turut terdampak akibat pandemi ini.
"Covid-19 yang terjadi bukan hanya di Indonesia tetapi hampir di 108 negara yang tentunya bukan hanya berdampak terhadap kesehatan, tetapi juga berdampak terhadap ekonomi makronya pasti terganggu," jelasnya saat memberi sambutan di Kampung Tangguh Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Seperti diketahui, Jawa Timur memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Hingga triwulan III 2019, produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim yang mampu memberikan kontribusi 14,92 persen terhadap PDB Nasional.
Dalam masa pandemi Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat perekonomian Jawa Timur pada triwulan I 2020 masih tumbuh sebesar 3,04 persen.
Namun, angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 5,55 persen.
Baca Juga : Beli Apartemen The Kalindra Malang Sekarang, Bayarnya Tahun Depan
Pandemi Covid-19 juga membuat lapangan usaha konstruksi mengalami kontraksi hingga mencatatkan minus 7,70 persen akibat penurunan realisasi pengadaan semen di Jawa Timur.
Penurunan kinerja juga terjadi di sektor jasa pendidikan yang tumbuh minus 6,54 persen.
Agus mengatakan, pemerintah pusat juga akan ambil bagian untuk membantu menurunkan kurva Covid-19 di Jawa Timur agar bisa bergeser dari zona merah menjadi zona kuning secara bertahap.
"Salah satu upaya Kampung Tangguh agar kurva pertumbuhan pandemi yang terjadi di wilayah Jawa Timur bergeser dari merah menjadi kuning," sebutnya.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan bahwa virus tidak akan bisa hilang meskipun nantinya telah ditemukan vaksinnya.
"Virus tidak bisa hilang, andai ditemukan vaksinnya, tetap saja virus ini akan selalu ada. Lebih dari 10 jenis virus yang ada di dunia, ada virus TBC, HIV, Malaria, SARS, MERS, ada chikungunya, artinya bahwa memang virus ini akan selalu ada. Karena memang ini parahnya juga begitu cepat. Mau tidak mau, kita harus melakukan penyesuaian terhadap penyebaran virus ini," pungkas jenderal bintang tiga ini.