Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Ahli dari UIN Malang Beberkan Makna Mukjizat dalam Perspektif Barat

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : A Yahya

25 - May - 2020, 11:00

Dosen Fakultas Humaniora sekaligus Wakil Direktur Pascasarjana UIN Malang Drs H Basri MA PhD. (Foto: istimewa)
Dosen Fakultas Humaniora sekaligus Wakil Direktur Pascasarjana UIN Malang Drs H Basri MA PhD. (Foto: istimewa)

MALANGTIMES - Mukjizat diberikan Allah kepada semua nabinya. Contoh mukjizat yang diberikan di antara Nabi Musa bisa membelah lautan dengan tongkatnya, lalu Nabi Isa dapat menghidupkan orang mati, Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar, Nabi Muhammad bisa membelah bulan dan diberikan Al-Qur'an, dan lain-lain.

Dosen Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) Drs H Basri MA PhD menyampaikan bahwa setiap agama mempunyai apa yang disebut sebagai miracle (keajaiban).

Baca Juga : Seekor Unta Mengamuk dan Menyerang Semua Orang, Lalu Tunduk di Kaki Rasulullah

"Definisi dari perspektif Amerika adalah sesuatu yang extraordinary. Yaitu fenomena atau suatu keadaan yang di luar kapasitas manusia untuk memahaminya," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Pascasarjana UIN Malang tersebut.

Dalam dunia Kristiani terdapat Yesus yang bisa menyembuhkan orang sakit bahkan menghidupkan orang yang sudah meninggal. Hal ini juga linier dengan kepercayaan Islam.

"Itu yang ditentang oleh kelompok-kelompok liberal di Amerika pada 1920-1925-an," imbuhnya.

Basri menambahkan, mukjizat Al-Qur'an yang dimiliki Rasulullah itu luar biasa karena tidak bersinggungan dengan hal yang tidak bisa dipahami. Ia menyatakan, salah satu kandungan Al-Qur'an itu humanising, memanusiakan manusia.

Qur'an itu, kata Basri, mengandung ajaran yang luar biasa banyak dan orang bisa menarik kepada sudut tertentu sesuai dengan tafsirnya. Namun, yang bahaya adalah jika orang memenggal ayat-ayat Al-Qur'an.

Baca Juga : UIN Malang Kupas Turunnya Al-Qur'an ke Nabi Muhammad yang Tak Bisa Baca Tulis

"Yang bahaya ini kalau ada Alquran dipilih yang kereng-kereng (galak-galak), misal ayat menyuruh perang, padahal itu konteksnya berbeda setting sosialnya. Ini menurut saya bisa mencederai keistimewaan supremasi daripada mukjizat itu tadi," pungkasnya.


Topik

Agama malang berita-malang berita-malang-hari-ini UIN-Malang Makna-Mukjizat-dalam-Perspektif-Barat Drs-H-Basri-MA-PhD


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

A Yahya