MALANGTIMES - Menjelang Hari Raya Idhul Fitri, memang bukan hal yang asing lagi jika harga-harga berbagai kebutuhan masyarakat, utamanya bahan sembako mengalami kenaikan. Namun kadangkala, moment tersebut rentan digunakan sebagian pedagang atau orang yang tak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan yang tak wajar.
Baca Juga : Akademisi Sarankan Pemerintah Beli Hasil Panen Petani di Tengah Pandemi Covid-19
Mereka sengaja melakukan penyetokan atau penimbunan barang jauh-jauh hari yang berakibat terjadi kelangkaan barang tersebut. Sehingga, dengan daya beli masyarakat yang tetap tinggi akan barang pokok itu, berimbas pada tidak stabilnya harga dan harganyapun cenderung terus melonjak tinggi.
Karenanya demi menjaga kestabilan harga bahan pokok di wilayah Kota Malang menjelang hari raya Idhul Fitri yang sebentar lagi akan datang, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperinda) Kota Malang akan melakukan langkah pengawasan.
Langkah pengawasan tersebut akan dilakukan Diskopinda Kota Malang dengan terjun ke lapangan, yakni turun ke pasar-pasar maupun toko yang menyediakan bahan sembako untuk memantau langsung harga-harga bahan pokok.
Wahyu Setianto, Kepala Diskopinda Kota Malang, menjelaskan, jika memang biasanya menjelang lebaran pihaknya selalu turun ke lapangan dengan tim yang dibentuk khusus, yakni tim satgas pangan.
"Memang ada, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi mungkin biasanya kan seminggu sebelum lebaran, kita turun ke lapangan memantau harga-harga," ungkap Wahyu, saat dihubungi via telfon (8/5/2020)
Selain menerjunkan tim Satgas Pangan yang biasanya beranggotakan pihak pemkot, polisi maupun dari kejaksaan dan yang lainnya, Diskopinda juga mempunyai upaya lainnya dalam stabilisasi harga.
Baca Juga : BI Malang Siapkan Rp 3,66 Triliun untuk Lebaran, tapi Palayanan Hanya Melalui Perbankan
Seperti dalam kegiatan sebelum-sebelumnya, ketika harga gula di Kota Malang naik mencapai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, Diskopinda tak tinggal diam. Mereka gencar melakukan operasi pasar gula muruah di kelurahan-kelurahan di Kota Malang untuk langsung menyasar masyarakat.
"Kalau sejauh ini bahan-bahan di pasar masih normal, nggak ada masalah dan masih tersedia. Namun komoditi gula sampai saat ini memang masih bertahan, masih Rp 18 ribuan," tutupnya.
Pihaknya juga berharap, nantinya pada saat menjelang lebaran atau pada waktu hari lebaran, kebutuhan pokok masyarakat di Kota Malang bisa terpenuhi dengan baik. Selain itu, pihaknya juga berharap tidak terjadi hal-hal yang janggal perihal harga yang di luar kewajaran yang bisa memberatkan masyarakat.