MALANGTIMES - Beredar viral video kepala desa Jalancagak Kabupaten Subang yang memprotes dengan kebijakan terkait bantuan yang dikeluarkan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden dan juga pemerintah daerah seperti Gubernur Jawa Barat.
Baca Juga : Terjadi Ketimpangan Data Penerima Bantuan, Bupati Malang : Soalnya Pakai Data Lama
Masa pandemi Covid-19 membuat sejumlah warga berfikir akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal itu memang sudah dilakukan berbagai daerah yang mengalokasikan dananya untuk penanganan Covid-19 yang salah satunya memberi bantuan kepada warga terdampak.
Namun akhir-akhir ini memang ada perubahan kebijakan dari pemerintahan pusat, dan hal itu disoroti oleh kepala desa yang terlibat langsung dengan masyarakat.
Salah satunya yakni Indra Zaenal Alim yang menjabat sebagai kepala desa Jalancagak Kabupaten Subang. Dalam video, pria berkumis dan berkacamata itu didampingi tiga perangkat desa mengutarakan unek-uneknya dalam masa pandemi Covid-19 ini.
Menurutnya, pemerintahan pusat dan daerah terlalu terburu-buru mengambil keputusan hingga masyarakat juga diambang ketidakjelasan. Bahkan Indra Zaenal meminta para otoritas tinggi untuk memikirkan lebih dulu sebelum mengeluarkan imbauan atau keputusan.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya Indra Zaenal Alim kepala desa Jalancagak Kabupaten Subang. Kepada bapak Presiden , bapak Menteri Desa, terutama bapak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tolong ketika bapak mengeluarkan satu kebijakan untuk warga masyarakat luas khususnya yang berhubungan dengan warga desa apalagi yang terkait bantuan, tolong sebaiknya bapak pikirkan terlebih dahulu yang lebih matang jangan sesekali menggembar-gemborkan bahasa bahwa akan mendapatkan bantuan," kata Indra Zaenal dalam pembukaan videonya.
Baca Juga : Terdampak Pandemi Covid 19, 1298 Mitra Polisi Dapat Bansos
Sepertinya, video tersebut sudah direncanakan karena ada seperti sebuah kertas yang juga dibaca oleh Indra Zaenal. Lebih lanjut, kepala desa yang tidak mengenakan masker saat pembuatan video itu mengaku warganya cukup tenang sebelum ada statement terkait bantuan yang akan diberikan. Tapi karena statemen tersenyum sudah keluar, akhirnya warganya menjadi bingung harus kemana untuk mengambilnya.
"Warga kami sudah tenang pak sebenarnya, sebelum ada statement-statement dari bapak bahwa kami akan mendapatkan bantuan, karena warga kami sudah biasa hidup dengan kesusahan, dengan statement bapak akan memberikan bantuan. Ini semua ricuh, dan yang paling garda terdepan adalah kami sebagai kepala desa, bukan saya saja sebagai kepala desa jalancagak tapi saya yakin seluruh Kabupaten Subang termasuk bapak bupati Kabupaten Subang pun kebingungan dalam hal kebijakan ini. Dalam setiap hari berubah-ubah dari keputusan menteri kemudian keputusan dirjen, mana hirarki perundang-undang an kita di pergunakan?," ungkapnya menggebu-gebu.
Bahkan di dalam video juga terselip perkataan dari Indra Zaenal yang meminta sebuah keputusan yang sudah dikeluarkan tidak dijadikan sebagai pencitraan untuk mendompleng nama dibalik sebuah bencana atau wabah Covid-19 ini.
"Jangan dijadikan bencana atau musibah ini pencitraan bagi bapak-bapak. Tolong sekali lagi pak, kami sebagai kepala desa , seolah-olah di adu domba oleh kebijakan bapak dengan warga kami sendiri. Sekarang KaDinsos Kabupaten Subang pun seolah - olah cuci tangan bahwa data yang di ambil oleh RT / RW itu tidak berguna seolah - olah hanya dari TKS yang di ambil untuk mendapatkan bantuan, ini menjadi simpang siur kembali. Jadi sekali lagi khususnya bapak Gubernur yang saya hormari pak Ridwan Kamil. Kami masyarakat khususnya desa jalancagak sebelum bapak menggembar nggemborkan bahwa ada bantuan, kami merasa tenang dan kami fokus terhadap pencegahan terhadap Covid-19 tapi ketika bapak mengeluarkan statement kebijakan bantuan ini," paparnya menambahkan.