MALANGTIMES - Meski sejak akhir bulan Maret 2020 lalu, Polres Malang dan pemerintah Kabupaten Malang masif melakukan sidak di pasar tradisional, namun, beberapa harga kebutuhan pokok terpantau belum stabil.
Baca Juga : Bebas Macet dan Penuhi Kebutuhan, Apartemen The Kalindra Malang Pas Jadi Hunian Milenial
Hingga pertengahan bulan April 2020 ini, harga gula pasir di pasaran harganya kembali naik secara signifikan. Hal itu dibuktikan saat Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Malang melakukan sidak di Pasar Gondanglegi, Rabu (15/4/2020).
Baca Juga : Pertama Kalinya di Malang Ada Studio Apartemen Luas Harga Termurah Hanya di Kalindra
”Dari hasil sidak harga di Pasar Gondanglegi tadi, harga gula (pasir) masih mengalami kenaikan dari harga normal,” kata Bupati Malang, HM Sanusi saat ditemui disela agenda pemerintahan, Rabu (15/4/2020).
Dijelaskan Sanusi, kenaikan harga gula pasir di pasaran saat ini terpantau dibanderol dengan harga Rp 19 ribu per kilogram. Padahal harga normalnya adalah Rp 12 ribu per kilogram.
Kenaikan harga gula tersebut, tentunya bakal menjadi atensi khusus bagi Pemda (Pemerintah Daerah) Kabupaten Malang. Pasalnya, kenaikan harga yang terpantau terjadi sejak mewabahnya Covid-19 di Kabupaten Malang ini, terus mengalami peningkatan sejak akhir bulan Maret hingga pertengahan April 2020 ini.
”Berarti operasi pasar yang dilakukan kemarin belum optimal. Saat itu kami menyiapkam 400 ton (gula pasir). Karena harganya masih tinggi, maka kami akan lakukan lagi operasi pasar lagi,” ucap Sanusi.
Baca Juga : Omah Difabel Lawang Tetap Eksis di Tengah Covid-19, Produksi Masker Kain dan Hazmat
Belakangan diketahui, oprasi pasar yang dilakukan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang ini, sebelumnya berlangsung pada awal bulan April 2020. Namun, hasilnya diluar ekspektasi. Harga gula yang harusnya kembali normal, malah merangkak naik meski sudah dilakukan oprasi pasar.
Baca Juga : Tips Aman Ambil Uang di Mesin ATM Saat Pandemi Covid-19
”Nantinya pasokan gula saat oprasi pasar, akan kami datangkan dari Pabrik Gula Krebet dan Kebon Agung," ujar salah satu kader PDI Perjuangan ini.
Dalam kurun waktu dekat ini, lanjut Sanusi, pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Malang, untuk menganalisa berapa jumlah yang dibutuhkan saat oprasi pasar agar harga gula kembali normal.