MALANGTIMES - Identitas salah satu pasien positif covid-19 di Kabupaten Malang ramai beredar atau menjadi viral di media sosial. Pasien itu berasal dari Bululawang, Kabupaten Malang.
Pasien positif covid-19 itu disebut berinisial Kh. Profesinya sebagai dosen di Universitas Negeri Malang (UM). Dia sekarang tengah menjalani perawatan di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Kota Malang.
Baca Juga : Sehari 9 Korban Covid-19 di Surabaya Meninggal, Gubernur Minta Contoh Magetan Tekan Kasus
Bahkan, bukan hanya Kh yang dirawat di RSSA. Istrinya juga disebut menjalani perawatan di rumah sakit yang sama. Namun, istrinya dinyatakan belum positif covid-19 karena menunggu hasil tes swab.
Kh positif covid-19 setelah pada 18 Maret 2020 tiba dari Surabaya karena mengikuti pelatihan pendampingan haji 2020 se-Jawa Timur
di Asrama Haji Sukolilo. Dia saat itu sudah dalam keadaan demam. Sebelumnya Kh disebut pergi ke Singapura.
Pada 28 Maret 2020, tim medis dari Puskesmas Bululawang melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Kh, istrinya, serta seluruh keluarganya.
Kemudian, Senin 30 Maret 2020, atas bujukan dan diantar oleh petugas Puskesmas Bululawang, Kh melakukan cek kesehatan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Namun, hasilnya negatif covid-19. Tetapi, dia diharuskan menjalani karantina di rumah selama 14 hari.
Baru Minggu 5 April 2020 istrinya dirawat di rumah sakit dan kemudian dirujuk ke RSSA pada Senin 6 April 2020. Tanggal 6 April pula, Kh melakukan test laboratorium atau tes swab di RSUD Kanjuruhan Kepanjen dan diharuskan karantina di rumah sambil menunggu hasil lab.
Dari Dinkes Jawa Timur pada Selasa 7 April 2020 pukul .21.00 WIB, dinyatakan bahwa Kh positif covid-19. Dia lalu menjalani perawatan di RSSA bersama istrinya.
Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 Meningkat, Polres Malang Ancam Warga yang Tolak Pemakamannya
Ketika dikonfirmasi soal itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang Aniswaty Aziz memilih tidak menjawab. Alasannya karena berpatokan pada protokol penanganan covid-19 yang telah ditetapkan.
"Ada kode etik dan protokol penanganan. Jenis kelamin dan pekerjaan tidak bisa disebutkan. Kita nggak boleh memberitakan identitas pasien," tegasnya.
Aniswaty hanya membeberkan bahwa peta persebaran yang terdapat di beberapa kecamatan di Kabupaten Malang memiliki kluster yang berbeda. "Bululawang kluster yang hampir sama dengan Sukolilo (Asrama Haji Sukolilo Surabaya). Ngajum dan Pagelaran itu perawat yang juga ada dalam acara yang sama (Depag)," ungkapnya, Sabtu (11/4/2020).
Sementara, pihak UM belum merespoms ketika dihubungi media ini. Rektor UM Prof Dr H AH Rofi'uddin MPd belum memberikan jawaban.
