MALANGTIMES - Baru kali ini perguruan tinggi membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur influencer. Perguruan tinggi tersebut ialah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Hal ini bisa dilihat di web resmi PMB. Dalam web tersebut tertulis sebagai berikut: "Bagi Youtubers dengan subscriber minimal 5K dan Selebgram dengan follower minimal 10K bebas tes masuk. Pendaftar cukup menampilkan link akun YouTube dan IG resminya untuk diverifikasi panitia PMB UMM".
Baca Juga : Ungkapan Mahasiswa Asing UIN Malang yang Terisolasi di Kampus
Adanya PMB jalur influencer ini sontak menjadi perbincangan warga Twitter. Banyak yang mempertanyakan apa definisi influencer tersebut, siapa yang pantas disebut influencer, hingga jenis influencer seperti apa yang dimaksudkan UMM. Sebab, seperti yang diketahui, ada beragam influencer dengan beragam jenis konten di luar sana.
Media ini lantas menghubungi pihak kampus untuk mengonfirmasi kebenaran informasi PMB jalur influencer tersebut. Dihubungi melalui telepon (Jumat 20/3/2020), Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi membenarkan adanya jalur itu.
Namun, Syamsul menegaskan, influencer yang dimaksud di sini adalah influencer Youtuber, selebgram, dan selebtwit yang kreatif, edukatif, dan positif. "Tentu kami memperhatikan kontennya. Kami punya kriteria yang kreatif, edukatif, dan positif," tegasnya.
Pertimbangan UMM membuka jalur ini sendiri adalah untuk memberi apresiasi dan mengakomodasi generasi milenial yang kreatif di media sosial. Seperti yang diketahui, bentuk prestasi akademik dan khususnya non-akademik saat ini ada berbagai macam.
Menurut Syamsul, saat ini ada banyak anak muda yang kreatif meng-create konten dan memberi virus positif kepada publik. Nah, anak-anak muda yang seperti itulah yang ingin diakomodasi UMM.
"Sekarang kan begitu atmosfernya. Maka dari itu, kami akan membuka seluas-luasnya bahwa sekarang ini kami ingin mengapresiasi generasi langgas yang kreatif. Dan ini fakta yang tidak bisa kami abaikan sekarang," paparnya.
Tetapi, Syamsul memahami, ada bermacam-macam konten di luar sana. Ada konten positif maupun negatif. Namun, tim PMB UMM punya kriterianya tersendiri untuk jalur ini.
"Jadi, UMM tetap punya kriteria yang bagus. Nggak sembarang selebgram diterima, nggak sembarang Youtuber diterima. Tentu kami punya kriteria yang nanti akan diverifikasi oleh tim PMB itu," tegasnya.
Baca Juga : Masih Siaga Covid-19, UB Mudahkan Proses Daftar Ulang Mahasiswa Baru
Syarat pendaftarannya sendiri adalah, untuk Youtubers minimal 5K subcribers. Sedangkan selebgram dan selebtwit minimal 10K followers.
Lantas, bagaimana dengan mereka yang memiliki followers palsu? "UMM sangat hati-hati. Kami punya tim yang nanti bisa men-tracking tentang autentisitas kepengikutan mereka atau followers dan subscribe mereka," ungkap Syamsul.
Jalur influencer ini terbuka untuk semua jurusan di UMM, kecuali Fakuktas Kedokteran dan Fikes (Fakultas Ilmu Kesehatan). UMM pun tidak membatasi jenis influencer. Jadi, bisa beauty vlogger, food vlogger, traveler, writer, dan lain-lain bisa ikut jalur ini. "Semua bidang. Intinya kreatif, positif, dan edukatif," tandasnya.