Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Mengibaskan Tempat Tidur Sebelum Tidur: Sunnah Sederhana, Ikhtiar Sunyi antara Logika dan Doa

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

29 - Dec - 2025, 11:02

Placeholder
Ilustrasi umat yang tengah membersihkan tempat tidur (ist)

JATIMTIMES - Menjelang tidur, Islam mengajarkan satu kebiasaan sederhana yang sering luput dari perhatian: mengibaskan tempat tidur. Kelihatannya sepele, tapi praktik ini menyimpan pesan kehati-hatian sekaligus spiritualitas yang dalam, antara ikhtiar manusia dan tawakal kepada Tuhan.

Anjuran tersebut bersumber dari riwayat sahih yang disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Ia menuturkan bahwa Rasulullah SAW mengingatkan umatnya agar sebelum berbaring, seseorang mengibaskan alas tidur menggunakan bagian dalam pakaiannya. Alasannya sederhana namun masuk akal: tidak ada yang tahu apa yang mungkin berada di atas tempat tidur setelah ditinggalkan, entah kotoran, serangga, atau sesuatu yang berpotensi membahayakan.

Baca Juga : Puguh DPRD Jatim Dorong Kolaborasi Atasi Banjir hingga Macet di Kota Malang

Setelah memastikan tempat tidur aman, Nabi menganjurkan membaca doa penyerahan diri kepada Allah: “Bismika Rabbi wadha’tu janbi wa bika arfa’uhu. In amsakta nafsi farhamha, wa in arsaltaha fahfazhha bima tahfazhu bihi ‘ibadaka ash-shalihin.” Doa ini bukan sekadar ritual, melainkan pernyataan sadar bahwa tidur adalah jeda hidup yang sepenuhnya berada dalam kuasa-Nya, kalau jiwa ditahan, mohon rahmat; jika dilepas kembali, mohon penjagaan.

Riwayat hadis ini tercatat dalam sejumlah kitab utama, antara lain karya Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dalam salah satu versi yang dinukil At-Tirmidzi, disebutkan konteks tambahan: anjuran mengibaskan tempat tidur juga berlaku ketika seseorang sempat meninggalkan ranjang lalu kembali lagi. At-Tirmidzi sendiri menilai hadis ini berstatus hasan, menegaskan kekuatan pijakannya dalam praktik keseharian umat.

Penjelasan lebih rinci datang dari para ulama. Dalam Syarh Muslim, Imam An-Nawawi menguraikan bahwa yang dimaksud dengan “bagian dalam pakaian” adalah ujung kain yang dilipat ke dalam. Tujuannya jelas: melindungi tangan dari kemungkinan bersentuhan langsung dengan sesuatu yang berbahaya, seperti ular atau kalajengking. Jadi, ini bukan sekadar anjuran ibadah, melainkan bentuk kewaspadaan fisik yang rasional.

Pandangan serupa juga ditegaskan oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari. Ia menyebutkan adanya beberapa penafsiran terkait frasa tersebut, namun menilai makna “bagian dalam pakaian” sebagai penjelasan paling kuat. Penafsiran ini dinilai mampu menyelaraskan berbagai riwayat yang ada tanpa saling bertentangan.

Baca Juga : Bacaan Doa Tahun Baru 2026: Lengkap Doa Akhir dan Awal Tahun Beserta Waktu Membacanya

Singkatnya, mengibaskan tempat tidur sebelum tidur adalah sunnah yang berdiri di dua kaki: kehati-hatian dan keimanan. Ia mengajarkan bahwa iman tidak meniadakan logika, dan logika tidak mengeringkan doa. Malam pun jadi lebih tenang, karena kita sudah berusaha, lalu berserah.


Topik

Agama mengibaskan tempat tidur sunah abu hurairah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana