JATIMTIMES - Tak hanya destinasi alam dan kuliner, Malang Raya juga menawarkan wisata oleh-oleh bernilai budaya. Pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) ini, Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Malang Raya mengajak wisatawan singgah ke sentra-sentra batik lokal yang menyimpan cerita tradisi dalam setiap helai kainnya.
Ya KCBI Malang Raya merekomendasikan batik lokal sebagai oleh-oleh bagi wisatawan saat singgah di Malang Raya. Ada dua tempat yang bisa menjadi rekomendasi wisatawan.
Baca Juga : Tak Perlu Keluar Rumah, Ini Film Netflix Pilihan untuk Menemani Liburan Akhir Tahun
Dua tempat itu yakni Batik Tulis Bunga Kantil di Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang serta Anjani Batik Galeri di Desa Bumiaji, Kota Batu, yang dikenal dengan motif khas Batik Banteng Agung.
Ketua KCBI Malang Raya Siska Sayekti mengatakan Batik Anjani memiliki keunikan kuat karena mengangkat seni tradisi bantengan ke dalam motif batik. Motif Banteng Agung lahir dari inspirasi pribadi sang perajin yang meneruskan semangat ayahnya dalam melestarikan seni bantengan, salah satu kesenian khas Kota Batu.

“Batik Anjani ini menarik karena tidak sekadar cantik, tetapi punya cerita. Motif Banteng Agung terinspirasi dari seni bantengan yang selama ini hidup di masyarakat Batu. Nilai budaya seperti ini yang kami dorong untuk dikenal wisatawan,” ujar Siska.
Di Anjani Batik Galeri, harga batik yang ditawarkan cukup beragam. Batik kombinasi dibanderol mulai sekitar Rp 250 ribu. Sementara batik tulis premium dengan motif khas Batik Banteng Agung dapat mencapai Rp 1.750.000 per lembar, sebanding dengan detail pengerjaan dan keunikan motifnya.

Sementara itu, Batik Tulis Bunga Kantil di Bunulrejo menawarkan dua jenis utama, yakni batik tulis dan batik cap. Batik tulis dikerjakan sepenuhnya dengan tangan menggunakan canting, menghasilkan detail motif yang lebih personal dan eksklusif.
Batik cap menggunakan teknik cetakan sehingga saat produksi dalam jumlah lebih banyak, tetap menjaga nilai estetika khas Batik Kantil.
“Baik-batik tulis maupun batik cap dari kantil sama-sama punya karakter kuat. Ini memberi pilihan bagi wisatawan, sesuai selera dan kebutuhan,” kata Siska, Sabtu (27/12/2025).
Baca Juga : Pengging di Hulu Bengawan Solo: Benteng Terakhir Majapahit, Mistik Jawa, dan Produksi Sejarah Pemenang
Untuk harga, Batik Kantil relatif terjangkau bagi wisatawan. Produk yang ditawarkan berkisar antara Rp 175 ribu hingga Rp 400 ribuan, tergantung jenis batik dan ukuran pakaian yang dipilih.
Dengan rekomendasi ini, KCBI Malang Raya berharap wisatawan yang berlibur saat Nataru tidak hanya menikmati destinasi wisata, tetapi juga membawa pulang karya batik lokal yang sarat makna budaya. Ini sekaligus untuk mendukung UMKM di Malang Raya.
