JATIMTIMES - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memasuki masa jeda di penghujung 2025. Libur Natal, cuti bersama, hingga penutupan bursa akhir tahun membuat ruang transaksi investor semakin terbatas menjelang tutup buku.
Tak heran, hingga Selasa (23/12) siang, pencarian terkait jadwal libur bursa ramai diperbincangkan. Momentum ini sekaligus menandai berakhirnya kalender perdagangan saham 2025 dan menjadi gambaran awal padatnya hari libur bursa sepanjang 2026.
Baca Juga : Lakukan Sidak Jelang Nataru, Satgas Pangan Jember Temukan Beras Gunakan Label Tempelan
Berdasarkan jadwal resmi BEI, aktivitas perdagangan saham diliburkan pada Kamis, 25 Desember 2025 untuk peringatan Kelahiran Yesus Kristus. Libur kemudian berlanjut pada Jumat, 26 Desember 2025 sebagai cuti bersama Natal.
Tak berhenti di situ, BEI juga menutup perdagangan pada Rabu, 31 Desember 2025 sebagai libur akhir tahun. Bursa kembali beroperasi pada Kamis, 1 Januari 2026 yang bertepatan dengan libur Tahun Baru.
Dengan rangkaian libur tersebut, Desember 2025 hanya memiliki 20 hari bursa. Kondisi ini membuat investor perlu lebih cermat mengatur waktu transaksi, baik saham, reksa dana, maupun instrumen investasi lain seperti emas.
Sementara itu memasuki 2026, kalender libur bursa tercatat cukup padat dan tersebar hampir sepanjang tahun. Pada Januari 2026, perdagangan saham diliburkan saat Tahun Baru pada 1 Januari serta peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW pada 16 Januari. Total hari bursa bulan ini tercatat 20 hari.
Februari 2026 juga mengalami pengurangan hari bursa. Libur Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili yang disertai cuti bersama pada 16–17 Februari membuat jumlah hari bursa hanya tersisa 18 hari.
Libur paling padat terjadi pada Maret 2026. Peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1948 yang berdekatan dengan rangkaian cuti bersama Idul Fitri 1447 Hijriah membuat Maret hanya memiliki 17 hari bursa.
Pada April 2026, perdagangan saham diliburkan saat peringatan Wafat Yesus Kristus. Meski demikian, total hari bursa pada bulan ini masih tercatat sebanyak 21 hari.
Mei 2026 kembali dipenuhi hari libur. Mulai dari Hari Buruh Internasional, Kenaikan Yesus Kristus, cuti bersama, hingga Idul Adha 1447 Hijriah. Dampaknya, jumlah hari bursa di bulan ini menyusut menjadi 16 hari.
Baca Juga : Aris Purwanto Jabat Kapolres Batu Gantikan Andi Yudha Pranata, Begini Profil dan Daftar Harta Kekayaannya
Selanjutnya, Juni 2026 memiliki 20 hari bursa dengan libur Hari Lahir Pancasila serta Tahun Baru Islam 1 Muharam 1448 Hijriah. Juli 2026 relatif lebih longgar karena minim libur nasional, dengan total 23 hari bursa.
Agustus 2026 diwarnai libur Proklamasi Kemerdekaan RI dan Maulid Nabi Muhammad SAW, sehingga jumlah hari bursa menjadi 19 hari. Adapun September dan Oktober 2026 masing-masing mencatat 22 hari bursa.
Pada November 2026, aktivitas perdagangan berjalan relatif normal dengan 21 hari bursa tanpa libur nasional di luar akhir pekan.
Menutup tahun, Desember 2026 kembali diwarnai libur Natal pada 25 Desember, cuti bersama pada 24 Desember, serta penutupan bursa akhir tahun pada 31 Desember. Total hari bursa di bulan tersebut kembali menjadi 20 hari.
Itulah jadwal libur perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor disarankan mencermati kalender bursa lebih awal agar strategi transaksi saham, reksa dana, maupun emas bisa tetap optimal hingga sepanjang 2026. Semoga informasi ini membantu ya.
