JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur resmi menetapkan besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2026 untuk seluruh daerah di Jatim. Penetapan tersebut dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk 38 kabupaten/kota.
Ketentuan UMK 2026 itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/937/013/2025 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2026, yang ditandatangani Khofifah pada Rabu (24/12/2025) malam.
Baca Juga : Wali Kota Nurochman Minta Perumdam Among Tirto Perkuat Perlindungan Sumber Mata Air
Dalam surat keputusan tersebut dijelaskan bahwa penetapan UMK 2026 dilakukan dengan mempertimbangkan surat usulan bupati dan wali kota terkait Upah Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2026. Selain itu, keputusan juga mengacu pada berita acara sidang Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Timur yang digelar pada 22 Desember 2025.
Khofifah menegaskan bahwa UMK hanya berlaku bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Sementara bagi pekerja dengan masa kerja di atas satu tahun, pengupahan diatur berdasarkan struktur dan skala upah yang berlaku di masing-masing perusahaan.
Dalam diktum berikutnya, ditegaskan pula bahwa pengusaha yang telah membayar upah di atas UMK dilarang menurunkan atau mengurangi upah pekerja.
Pengusaha juga tidak diperbolehkan membayar upah di bawah UMK yang telah ditetapkan. Apabila ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, maka pengusaha akan dikenai sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Keputusan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2026,” tegas Khofifah dalam SK tersebut.
Berdasarkan keputusan itu, UMK tertinggi di Jawa Timur 2026 ditempati Kota Surabaya, sementara UMK terendah berada di Kabupaten Situbondo.
Berikut daftar lengkap UMK kabupaten/kota se-Jawa Timur tahun 2026, lengkap dengan perbandingan UMK di 2025:
Kota Surabaya: Rp5.288.796
(UMK 2025: Rp4.961.753)
Kabupaten Gresik: Rp5.195.401
(UMK 2025: Rp4.874.133)
Kabupaten Sidoarjo: Rp5.191.541
(UMK 2025: Rp4.870.511)
Kabupaten Pasuruan: Rp5.187.681
(UMK 2025: Rp4.866.890)
Kabupaten Mojokerto: Rp5.176.101
(UMK 2025: Rp4.856.026)
Kabupaten Malang: Rp3.802.862
(UMK 2025: Rp3.553.530)
Kota Malang: Rp3.736.101
(UMK 2025: Rp3.507.693)
Kota Batu: Rp3.562.484
(UMK 2025: Rp3.360.466)
Kota Pasuruan: Rp3.555.301
(UMK 2025: Rp3.358.557)
Kabupaten Jombang: Rp3.320.770
(UMK 2025: Rp3.137.004)
Kabupaten Tuban: Rp3.229.092
(UMK 2025: Rp3.050.400)
Kota Mojokerto: Rp3.208.556
(UMK 2025: Rp3.031.000)
Kabupaten Lamongan: Rp3.196.328
(UMK 2025: Rp3.012.164)
Kabupaten Probolinggo: Rp3.164.526
(UMK 2025: Rp2.989.407)
Kota Probolinggo: Rp3.045.172
(UMK 2025: Rp2.876.657)
Kabupaten Jember: Rp3.012.197
(UMK 2025: Rp2.838.642)
Kabupaten Banyuwangi: Rp2.989.145
(UMK 2025: Rp2.810.139)
Kota Kediri: Rp2.742.806
(UMK 2025: Rp2.572.361)
Kabupaten Bojonegoro: Rp2.685.983
(UMK 2025: Rp2.525.132)
Kabupaten Kediri: Rp2.651.603
(UMK 2025: Rp2.492.811)
Kota Blitar: Rp2.639.518
(UMK 2025: Rp2.481.450)
Kabupaten Tulungagung: Rp2.628.190
(UMK 2025: Rp2.470.800)
Kota Madiun: Rp2.588.794
(UMK 2025: Rp2.422.105)
Kabupaten Lumajang: Rp2.578.320
(UMK 2025: Rp2.429.764)
Kabupaten Blitar: Rp2.567.744
(UMK 2025: Rp2.413.974)
Kabupaten Nganjuk: Rp2.564.627
(UMK 2025: Rp2.405.255)
Kabupaten Ngawi: Rp2.556.815
(UMK 2025: Rp2.397.928)
Kabupaten Magetan: Rp2.553.866
(UMK 2025: Rp2.406.719)
Kabupaten Sumenep: Rp2.553.688
(UMK 2025: Rp2.406.551)
Kabupaten Madiun: Rp2.553.221
(UMK 2025: Rp2.400.321)
Kabupaten Bangkalan: Rp2.550.274
(UMK 2025: Rp2.397.550)
Kabupaten Ponorogo: Rp2.549.876
(UMK 2025: Rp2.402.959)
Kabupaten Trenggalek: Rp2.530.313
(UMK 2025: Rp2.378.784)
Kabupaten Pamekasan: Rp2.528.004
(UMK 2025: Rp2.376.614)
Kabupaten Pacitan: Rp2.514.892
(UMK 2025: Rp2.364.287)
Kabupaten Bondowoso: Rp2.496.886
(UMK 2025: Rp2.347.359)
Kabupaten Sampang: Rp2.484.443
(UMK 2025: Rp2.335.661)
Kabupaten Situbondo: Rp2.483.962
(UMK 2025: Rp2.335.209)
Demikian daftar UMK di Jawa Timur yang telah disahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada Rabu (24/12) malam. Dari data di atas disimpulkan bahwa Surabaya masih tetap menempati UMK tertinggi, dan Kabupaten Situbondo dengan UMK terendah, sama dengan tahun 2025.
