JATIMTIMES - Maraknya aksi kriminalitas yang melibatkan anak usia sekolah di Kota Malang, kini menjadi alarm serius bagi Polresta Malang Kota. Meski jumlah kasus tidak mendominasi, keberanian para pelaku yang masih di bawah umur menunjukkan tren baru yang dinilai mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan cepat.
Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol M. Soleh. Soleh mengatakan bahwa beberapa kasus yang ditangani menunjukkan anak-anak di bawah umur berani melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Baca Juga : Sensasi Ngopi Sambil Membatik di Kota Malang, Jadi Tren Healing Baru Anak Muda
“Jumlahnya memang tidak besar, tapi pola keberanian mereka sangat disayangkan. Ada insiden yang melibatkan senjata tajam, dan itu menunjukkan adanya masalah serius dalam pengawasan,” ujar Soleh, Senin (24/11/2025).
Sholeh menilai, perilaku nekat tersebut tidak lepas dari lemahnya kontrol dari lingkungan terdekat. Ia menegaskan bahwa keluarga dan pihak sekolah memiliki peran besar dalam membentuk perilaku anak serta mencegah mereka mengakses konten kekerasan atau ajakan negatif.
“Anak-anak memerlukan pendampingan ketat. Orang tua perlu lebih aktif memantau aktivitas mereka, termasuk membuka dan mengecek gadget anak untuk memastikan tidak ada konten yang berpotensi memicu kekerasan,” imbuh Soleh.
Sebagai upaya pencegahan, Polresta Malang Kota telah menjalankan sejumlah program edukasi. Salah satu yang menjadi fokus adalah Police Go To School, program penyuluhan yang dilakukan langsung di sekolah untuk memberikan pengetahuan kepada pelajar tentang bahaya kenakalan remaja, tindak kriminal, serta konsekuensi membawa senjata tajam.
Baca Juga : Cara Merawat Jendela Kayu Agar Bebas Jamuran Dan Tahan Lama Di Musim Hujan
Selain intervensi dari kepolisian, Soleh menegaskan bahwa perlindungan anak harus menjadi gerakan bersama. Kolaborasi semua pihak disebut menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak.
“Tidak bisa hanya polisi yang bekerja. Kami membutuhkan dukungan orang tua, sekolah, dan warga sekitar untuk memastikan anak-anak tidak terseret ke perilaku melanggar hukum,” tutup Soleh.
