JATIMTIMES - Krisis kemanusiaan di Gaza masih memasuki fase genting. Infrastruktur air yang hancur, keterbatasan akses bantuan, serta kondisi kamp pengungsian yang penuh sesak membuat ribuan keluarga berada di ambang keputusasaan.
Di banyak titik, warga terpaksa mengonsumsi air yang tidak higienis, meningkatkan risiko penyakit yang mengintai setiap hari. Dalam situasi ekstrem seperti ini, air bersih menjadi lebih dari sekadar kebutuhan dasar, ia berubah menjadi penentu keselamatan.
Baca Juga : Dinkes Beber Hasil Uji Laboratorium MBG di MTs Al-Khalifah Kepanjen: Ada Senyawa Nitrit
Merespons keadaan tersebut, Teman Baik bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah Gaza Selatan, salah satu area yang menghadapi krisis air paling parah. Delapan mobil tangki air diterjunkan untuk menjangkau empat kamp pengungsian besar: Kamp Al-Furat, Kamp Shabirun, Kamp Palestina, dan Kamp Al-Ahrar.
Dari misi kemanusiaan ini, sebanyak 32.000 liter air layak konsumsi berhasil didistribusikan kepada 1.600 keluarga pengungsi. Air ini digunakan untuk kebutuhan minum, memasak, hingga sanitasi, kebutuhan dasar yang selama berbulan-bulan sulit mereka penuhi akibat rusaknya jaringan air Gaza.
General Manager Teman Baik, Dedi Setiawan menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen moral yang terus dijaga oleh Teman Baik sejak awal krisis.
"Di Gaza hari ini, air bersih adalah kemewahan sekaligus kebutuhan paling genting. Setiap liter yang kami salurkan membawa pesan bahwa masyarakat Indonesia masih setia berdiri di sisi warga Palestina. Selama harapan itu ada, kami akan terus memastikan bantuan sampai kepada mereka,” ujarnya.
Lebih dari sekadar angka, distribusi air bersih ini menjadi napas baru bagi ribuan keluarga yang berjuang bertahan di tengah kekurangan.
Setiap tetes air yang diterima pengungsi bukan hanya membantu kebutuhan fisik mereka, tetapi juga menghadirkan rasa aman, kepedulian, dan solidaritas dari seberang lautan.
Baca Juga : Gegara Laptop, Kebakaran Melanda Rumah di Rejotangan Tulungagung
Dedi menutup pernyataannya dengan ajakan untuk memperkuat dukungan bagi Palestina.
“Perjalanan ini belum selesai. Selama Gaza masih membutuhkan, kita tidak boleh berhenti. Mari bersama-sama terus menebar kebaikan, menjaga harapan, dan menghadirkan kehidupan bagi saudara-saudara kita di Palestina,” tutupnya.
Aksi Teman Baik kembali membuktikan bahwa di tengah gelapnya konflik, secercah kebaikan dari Indonesia terus mengalir, setetes demi setetes, demi kehidupan yang lebih layak bagi warga Gaza.
