JATIMTIMES - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI menegaskan bahwa pelaksanaan Wilwatikta Acarita yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang pada 15–16 November 2025 menjadi strategi penting dalam menjaga ketahanan budaya nasional. Agenda dua hari itu dirancang untuk mendekatkan kembali generasi muda dengan kekayaan budaya Nusantara di tengah derasnya arus budaya global.
Kepala BPK Wilayah XI Endah Budi Heryani menyampaikan bahwa menjaga ketahanan budaya merupakan kewajiban seluruh masyarakat, terlebih generasi muda yang kini berada dalam pusaran era digital. Karena itu, Wilwatikta Acarita dikemas secara menarik dan komunikatif agar mudah diterima kalangan muda.
Baca Juga : Muncul Fenomena Gus-gusan, Cendekiawan Muda NU Gus Kholil: Banyak Gus Problematik
“Kegiatan ini dikemas semenarik mungkin karena sasarannya adalah anak muda. Ini upaya dari Kami untuk terus menerus menjaga ketahanan budaya,” kata Endah, Sabtu malam.
Salah satu daya tarik utama Wilwatikta Acarita adalah perlombaan cerita panji yang diikuti sekitar 10 grup kesenian. Cerita panji sendiri, menurut keterangan Museum Nasional Indonesia, berkembang pada abad ke-12 dan tidak hanya populer di Nusantara, tetapi juga di sejumlah negara Asia Tenggara. Selain itu, acara tersebut turut menghadirkan pembacaan Negarakertagama karya Empu Prapanca yang menjadi warisan sastra monumental Indonesia.
Endah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sarana memperkuat pemahaman generasi muda mengenai identitas dan kekayaan budaya bangsa. Ia berharap anak muda tetap terbuka terhadap budaya luar namun tidak melupakan akar budaya sendiri.
“Jangan sampai anak muda lebih fokus ke budaya luar terus dan kearifan lokalnya tidak memiliki. Kami juga berupaya membangun budaya literasi,” ucapnya.
Dukungan juga datang dari Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menilai Wilwatikta Acarita berhasil menarik minat anak muda sekaligus menjadi ruang belajar budaya masa lampau yang dimiliki Indonesia. “Kita tidak boleh meninggalkan akar kehidupan budaya yang kita miliki,” ujarnya.
Baca Juga : Hasil UFC 322: Islam Makhachev Singkirkan Jack Della Maddalena dan Rebut Sabuk Welter
Melalui gelaran ini, BPK Wilayah XI berharap generasi muda semakin memahami perkembangan budaya lokal dan menjadikannya bagian dari identitas diri. Dengan begitu, Indonesia akan tetap tegak sebagai bangsa yang berbudaya di tengah pergeseran zaman.
