Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

PKB Kota Blitar Gelar Tasyakuran atas Penganugerahan Gelar Pahlawan untuk Gus Dur, Syaikhona Kholil, dan Marsinah

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

15 - Nov - 2025, 09:06

Placeholder
Pengurus DPC, PAC, ranting, serta anggota Fraksi PKB DPRD Kota Blitar hadir dalam tasyakuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Kantor DPC PKB Kota Blitar.(Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kantor DPC PKB Kota Blitar, Jumat malam 14 November 2025, tampak lebih ramai dari biasanya. Sejak pukul delapan malam, ratusan kader berseragam hijau dari pengurus DPC, DPAC, ranting, anak ranting hingga badan otonom memenuhi halaman kantor partai itu.

Di tengah ruangan, tersusun meja panjang dengan tumpeng besar yang ditutup kain putih. Malam itu, PKB Kota Blitar menggelar tasyakuran atas pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh penting dari Jawa Timur, yaitu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Syaikhona Kholil Bangkalan, dan aktivis buruh Marsinah.

Baca Juga : DBHCHT 2025: Pemkab Blitar Kembangkan Cabai Off Season untuk Kendalikan Inflasi dan Perkuat Ketahanan Pangan

Tasyakuran berlangsung sederhana tetapi khidmat. Lampu-lampu di halaman dinyalakan maksimal, menciptakan kesan hangat dan dekat. Para kader membentuk lingkaran besar untuk memulai acara tahlil, doa bersama, dan penutup berupa pemotongan tumpeng. Bagi PKB, penganugerahan gelar ini bukan hanya peristiwa kenegaraan, tetapi momentum kultural yang menyatukan sejarah perjuangan, nilai kemanusiaan, dan tradisi panjang Nahdlatul Ulama.

Ketua DPC PKB Kota Blitar Yasin Hermanto menyebut malam tasyakuran itu sebagai bentuk “tawadu dan penghormatan” para kader kepada sosok Gus Dur. Ia menekankan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2025 merupakan momen simbolik yang sangat penting bagi keluarga besar PKB. Menurutnya, seluruh struktur PKB di Indonesia pada malam yang sama juga menggelar kegiatan serupa.

Dalam pernyataannya, Yasin menegaskan bahwa tasyakuran ini digelar sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada tokoh besar bangsa yang juga pendiri PKB serta penggerak utama modernisasi pemikiran NU. Ia menyatakan bahwa penganugerahan gelar tersebut harus dimaknai sebagai dorongan moral bagi kader PKB di Blitar untuk bekerja lebih baik dalam pelayanan publik.

“Ini bukan sekadar seremoni. Gelar pahlawan adalah pengingat agar kami bekerja dengan lebih jujur, lebih dekat dengan rakyat, dan lebih rajin menyelesaikan persoalan daerah,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa amanat itu terutama berlaku bagi Fraksi PKB di DPRD serta Wali Kota Blitar, Mas Ibin, sebagai kepala daerah yang diusung partai. “Para wakil kami di legislatif dan eksekutif harus menunjukkan etos kerja yang semakin kuat. Ini kewajiban moral,” tambahnya.

Yasin menegaskan bahwa gelar pahlawan bagi Gus Dur mestinya meningkatkan etos kerja kader agar lebih dekat dengan prinsip kemanusiaan dan keberpihakan pada masyarakat kecil. “Ini motivasi agar para kader bekerja lebih maksimal, lebih membumi, dan lebih bermanfaat,” ujarnya dalam bentuk pernyataan tidak langsung.

Momentum Penguatan Nilai Perjuangan

Di hadapan para kader, Wakil Ketua DPC PKB Kota Blitar sekaligus anggota DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto, menilai penganugerahan gelar pahlawan untuk Syaikhona Kholil, Gus Dur, dan Marsinah sebagai jawaban atas aspirasi Fraksi Kebangkitan Bangsa. Ia menyebut pemerintah akhirnya mengabulkan usulan yang selama ini diperjuangkan kader PKB, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Dalam komentarnya, Totok menyampaikan rasa syukur bahwa perjuangan kader PKB mendapat pengakuan negara. Ia mengatakan bahwa pengurus DPC, PAC, hingga ranting malam itu berkumpul sebagai bentuk terima kasih dan refleksi atas perjuangan ketiga tokoh tersebut. Ia menilai bahwa nilai-nilai perjuangan para pahlawan seperti keteladanan Syaikhona Kholil, keberanian Gus Dur, dan kegigihan Marsinah harus menjadi energi baru bagi kader untuk memperkuat kerja politik dan pengabdian sosial.

Totok berharap semangat para pahlawan tersebut bisa menjadi inspirasi bagi seluruh kader. Ia mengatakan bahwa nilai keberanian dan ketulusan mereka harus diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak kepada publik. “Semoga semangat beliau bertiga menular kepada kita, agar perjuangan kita memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kota Blitar,” ujarnya. 

PKB

Gus Dur, Panutan Nilai Politik Kemanusiaan

Wakil Ketua DPRD Kota Blitar dari Fraksi PKB, Adi Santoso, yang dikenal sebagai salah satu aktivis Gusdurian Blitar, memberikan pandangan yang lebih reflektif. Ia menyebut Gus Dur sebagai panutan moral dan spiritual yang mengajarkan dua prinsip dasar dalam berpolitik: kemanfaatan dan kemanusiaan.

Dalam keterangannya, Adi Santoso menyebut bahwa dua prinsip itu harus menjadi roh perjuangan PKB di Kota Blitar. Ia menegaskan bahwa PKB adalah partai terbuka yang tidak bisa dilepaskan dari gagasan pluralisme dan kesetaraan sebagaimana diajarkan Gus Dur. Ia juga menyatakan bahwa Fraksi PKB di DPRD menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan dan program kerja. “Kami selalu merujuk pada nilai kemanusiaan dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Itu garis yang tidak boleh kami tinggalkan,” ujarnya.

Baca Juga : Jabatan Wali Kota Surabaya Ibaratnya Setara Gubernur Madura Raya

Adi menambahkan bahwa gelar pahlawan yang diberikan negara merupakan penegasan atas jasa besar Gus Dur dalam bidang politik dan pendidikan Islam. Ia menilai bahwa pengakuan itu harus diterjemahkan dalam program pelayanan publik yang lebih inklusif dan lebih responsif terhadap warga marjinal. “Pengabdian Gus Dur pada kemanusiaan adalah teladan yang harus terus dihidupkan, baik di birokrasi maupun di legislatif daerah,” katanya.

Pahlawan yang Mengikat Tradisi, Ilmu, dan Perjuangan

Selain Gus Dur, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Syaikhona Kholil Bangkalan ikut menjadi sorotan dalam acara tasyakuran. Para kader PKB, sebagian besar berlatar tradisi pesantren, melihat sosok ulama besar Madura itu sebagai simpul utama jaringan keilmuan Islam Nusantara. Ia adalah guru bagi ribuan ulama, poros sanad keilmuan, sekaligus penjaga tradisi Islam moderat di berbagai wilayah.

Catatan Snouck Hurgronje tentang tradisi “ngetan,” yakni perjalanan para santri dari barat ke timur hingga berlabuh di Bangkalan, kembali relevan ketika nama Syaikhona Kholil disebut sebagai pahlawan pendidikan Islam. Bagi kader PKB, terutama yang berlatar NU, pengakuan negara terhadap tokoh ini dipandang sebagai bentuk penghormatan atas pondasi intelektual yang melandasi lahirnya gerakan Islam ramah Nusantara.

Penganugerahan kepada Marsinah, aktivis buruh yang tewas pada 1993, juga menjadi simbol penting dalam tasyakuran malam itu. Ia melambangkan keteguhan perjuangan di akar rumput, keberpihakan kepada pekerja kecil, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Bagi PKB Kota Blitar, Marsinah adalah penegas bahwa pembangunan harus menyentuh mereka yang kerap terpinggirkan.

Doa Bersama, Refleksi Kolektif

Acara tahlil yang dipimpin oleh para kiai dari lingkungan NU Kota Blitar berlangsung dengan khidmat. Para kader duduk bersila, melantunkan doa bersama, sebelum acara ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPC PKB. Potongan pertama diserahkan kepada sesepuh NU Kota Blitar sebagai simbol penghormatan dan kesinambungan tradisi.

Bagi PKB Kota Blitar, tasyakuran ini bukan sekadar seremoni. Acara ini menjadi ruang refleksi bagi kader partai untuk meneguhkan kembali arah perjuangan politik, yaitu berpihak pada masyarakat, menjaga pluralisme, menguatkan tradisi keilmuan, dan membumikan nilai-nilai kemanusiaan yang diwariskan Gus Dur, dirawat Syaikhona Kholil, dan diperjuangkan Marsinah.

Doa bersama

Di tengah dinamika politik nasional, malam tasyakuran itu menjadi pengingat bahwa politik pada dasarnya adalah ruang pengabdian. Bahwa kerja-kerja pembangunan tidak pernah berdiri sendiri, melainkan bersandar pada nilai, sejarah, dan keteladanan. Dan bahwa di Kota Blitar, PKB berupaya menjaga warisan itu tetap hidup.


Topik

Peristiwa PKB Kota Blitar Pahlawan Nasional tasyakuran Kota Blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Yunan Helmy