Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lingkungan

BMKG: Hujan Lebat Meningkat di Sejumlah Wilayah, Cuaca Panas Siang Hari Masih Bertahan

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

24 - Oct - 2025, 09:17

Placeholder
Ilustrasi hujan panas. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami peningkatan intensitas hujan dalam sepekan ke depan. Meski begitu, cuaca panas pada siang hari masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah. Fenomena ini menunjukkan kondisi atmosfer yang dinamis menjelang peralihan musim dari kemarau ke penghujan.

“Dalam sepekan ke depan, potensi hujan diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia. Meskipun demikian, cuaca panas pada siang hari masih berpotensi terjadi,” tulis BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan periode 21–27 Oktober 2025.

Baca Juga : Longsor Terjang Jalur Alternatif Lawang-Singosari, Akses Jalan Makin Rawan Dilalui

Cuaca Panas Masih Terjadi di Beberapa Wilayah

BMKG mencatat bahwa beberapa wilayah Indonesia bagian selatan masih mengalami suhu tinggi selama sepekan terakhir. Beberapa daerah bahkan mencatat suhu mendekati 38°C.

Daftar wilayah dengan suhu tertinggi:

• Karanganyar, Jawa Tengah: 38,2°C

• Surabaya, Jawa Timur: 37,4°C

• Kertajati, Jawa Barat: 36,4°C

Kondisi panas ini disebabkan oleh minimnya tutupan awan di siang hari serta kuatnya radiasi matahari di wilayah yang masih mengalami masa peralihan musim.

Hujan Lebat Mulai Terjadi di Beberapa Daerah

Sementara sebagian daerah mengalami panas ekstrem, wilayah lain justru dilanda hujan lebat dengan curah hujan melebihi 100 mm per hari. Data BMKG mencatat beberapa lokasi dengan curah hujan tertinggi antara lain:

• Tapanuli Tengah, Sumatera Utara: 157,2 mm/hari

• Nagan Raya, Aceh: 154,4 mm/hari

• Gunung Sitoli, Sumatera Utara: 121,5 mm/hari

• Nangapinoh, Kalimantan Barat: 110,6 mm/hari

Fenomena ini menjadi indikasi awal masuknya musim hujan secara bertahap di sejumlah wilayah Indonesia.

Daerah yang Diprediksi Mengalami Peningkatan Hujan

Dalam sepekan ke depan, BMKG memprediksi peningkatan intensitas hujan akan terjadi di beberapa wilayah besar, antara lain:

• Sebagian besar Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

• Sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan

• Bagian tengah Sulawesi

• Sebagian kecil Papua bagian barat

BMKG menjelaskan, peningkatan curah hujan ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer global dan regional, bukan hanya faktor lokal.

Faktor Global dan Regional yang Memicu Hujan Lebat

Beberapa fenomena atmosfer yang memengaruhi cuaca di Indonesia pada pekan ini antara lain:

1. Dipole Mode Index (DMI) Negatif

Baca Juga : Belasan Siswa MTs Al Khalifah Kepanjen Diduga Keracunan MBG, Mual hingga Dilarikan ke RSUD

Nilai DMI saat ini -1.39, menandakan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju wilayah barat Indonesia. Dampaknya, peluang hujan meningkat terutama di Sumatra bagian barat dan pesisir barat Jawa.

2. Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin

Gelombang Rossby Ekuator aktif di wilayah Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), memicu pertumbuhan awan konvektif.

Gelombang Kelvin terdeteksi aktif dari barat daya Lampung hingga Bengkulu, menjalar ke Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, Banten, dan Kalimantan Barat.

3. Siklon Tropis dan Bibit Siklon Tropis

BMKG memantau Bibit Siklon Tropis Fengshen di Laut China Selatan dan Bibit Siklon Tropis 95S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.

Keduanya membentuk konvergensi dan konfluensi angin, yang meningkatkan potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah,” tulis BMKG dalam keterangannya.

BMKG juga menekankan agar masyarakat pesisir dan nelayan memperhatikan prakiraan gelombang laut, khususnya di:

- Perairan barat Sumatra

- Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara yang berpotensi mengalami gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter.

Kesimpulan: Cuaca Kontras di Masa Peralihan Musim

Fenomena cuaca sepekan ke depan menunjukkan kondisi kontras antara panas dan hujan di berbagai wilayah Indonesia.

Kombinasi ini merupakan ciri khas transisi musim yang biasa terjadi pada periode Oktober, saat atmosfer Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor global sekaligus.

Masyarakat diimbau untuk:

- Menjaga kondisi tubuh menghadapi cuaca panas dan lembap,

- Waspada terhadap petir dan angin kencang di sore hingga malam hari,

- Mengantisipasi potensi banjir lokal di wilayah rawan hujan lebat.


Topik

Lingkungan ramalan cuaca prakiraan cuaca hujan lebat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri