JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memperketat pengawasan terhadap dapur pengolah makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil usai ditemukannya mikroba pada salah satu porsi makanan MBG yang diproduksi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Lowokwaru beberapa waktu lalu.
Hasilnya, dari total 17 dapur SPPG yang ada di Kota Malang, baru dua dapur yang dinyatakan memenuhi standar kelayakan higiene dan sanitasi makanan. Namun, data tersebut masih bersifat sementara.
Baca Juga : REI Siap Kolaborasi Bersama Pemerintah Wujudkan Program 3 Juta Rumah Murah
“Ini masih data sementara. Insyaallah baru dua yang sudah kami terbitkan rekomendasi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)-nya. Setelah itu mereka bisa mengurus perizinan online melalui sistem IZOL,” ujar Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif.
Husnul menjelaskan, proses penilaian kelayakan dilakukan secara bertahap. Mulai pelatihan penjamah makanan, inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), dan pemeriksaan laboratorium.
Hingga kini, 12 dapur SPPG sudah menjalani tahapan tersebut dan tinggal menunggu hasil pemeriksaan lapangan petugas puskesmas. “Yang sudah ikut pelatihan dan pemeriksaan sekitar 12 SPPG. Sisanya belum beroperasi penuh, tapi semua penjamah sudah kami latih,” terang Husnul.
Ia menegaskan, penilaian kelayakan dilakukan berdasarkan standar nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Setiap dapur wajib mencapai nilai minimal pada setiap indikator, salah satunya nilai IKL minimal 80 agar dapat dinyatakan layak.
“Kalau nilainya belum memenuhi, kami beri masukan dan akan dilakukan pemeriksaan ulang setelah perbaikan,” jelasnya.
Baca Juga : DPRD Jatim Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah
Langkah pengawasan ini disebut sebagai bentuk keseriusan Pemkot Malang menjaga kualitas makanan bagi siswa penerima manfaat program MBG. Dinkes juga memastikan hasil laboratorium dan uji swab alat masak menjadi dasar kuat sebelum menerbitkan sertifikat laik.
“Prinsipnya, kami tidak ingin ada kejadian seperti pekan lalu terulang lagi. Semua dapur harus benar-benar higienis sebelum makanan disajikan,” tegas Husnul.
Pengawasan ketat ini sekaligus menjadi alarm bagi seluruh pengelola SPPG agar lebih disiplin menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan. Pemkot Malang berkomitmen memastikan setiap porsi makanan bergizi gratis yang sampai ke siswa benar-benar aman, sehat, dan layak konsumsi.