JATIMTIMES - Film Rangga & Cinta karya sutradara Riri Riza sukses mencuri perhatian publik sejak tayang perdana pada Kamis (2/10/2025). Adaptasi musikal dari film legendaris “Ada Apa dengan Cinta (AADC)" ini langsung menjadi perbincangan di berbagai platform media sosial, terutama di kalangan Gen Z yang penasaran bagaimana kisah ikonik Rangga dan Cinta dihadirkan ulang dalam versi baru yang lebih segar dan puitis.
Sejak penayangan perdananya, film ini mencatat 191.614 penonton hingga 6 Oktober 2025, menandakan antusiasme tinggi terhadap kisah cinta klasik yang kembali dihidupkan dua dekade setelah versi aslinya.
Baca Juga : Proyek Alun-Alun Merdeka Kota Malang Dikerjakan, Area Ditutup Total
Berbeda dari film legendaris AADC (2002) yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo, versi rebirth ini menghadirkan wajah baru: El Putra Sarira sebagai Rangga dan Leya Princy sebagai Cinta. Menariknya, Nicholas Saputra, pemeran Rangga versi asli, turut memilih langsung El Putra sebagai penerus karakternya.
Tak hanya menghadirkan nostalgia, Rangga & Cinta juga menjadi panggung debut besar bagi El Putra, aktor pendatang baru yang langsung mencuri perhatian publik lewat aktingnya yang ekspresif dan tulus. Dipasangkan dengan Leya Princy, chemistry keduanya di layar dinilai natural dan memikat penonton lintas generasi.
Di media sosial, pujian deras mengalir. Salah satu pengguna X menulis, “Semua dialog ikonik-nya ADA! NOSTALGIA PARAH. Dari segi musikalitas BEST. Chemistry El dan Leya baguuus banget — marahnya, jengkelnya, malu-malunya!”
Penulis Buku Indonesia @ikanatassa juga ikut mengulas film ini melalui unggahan di X: “Meski di awal agak choppy, #RanggaCinta ibarat kekasih yang pelan-pelan merebut hati, menjelma menjadi tontonan yang menggemaskan dan penuh momen manis. Runtuh pertahananku begitu El nyanyi, makin berderai tangisku di lagu Suara Hati Seorang Kekasih. ? Ah, to be young and in love.”
Baca Juga : One Piece Umumkan Hiatus Mendadak, Kenapa?
Dengan sentuhan musikal yang kuat, Rangga & Cinta tak hanya menjadi jembatan nostalgia bagi penonton lama, tapi juga menghadirkan pengalaman sinematik segar bagi generasi baru. Film ini membuktikan bahwa kisah cinta klasik tetap relevan, bahkan ketika dihadirkan dalam bentuk yang berbeda.
