JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat, Tiongkok masih menjadi negara asal barang impor terbesar. Mayoritas barang-barang Impor yang membanjiri Jatim berasal dari Tiongkok.
Selama periode Januari-Agustus 2025, nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Januari - Agustus 2025 mencapai USD5,58 miliar. Angka tersebut memberikan peranan hingga 35 persen terhadap total impor nonmigas Jatim pada periode tersebut.
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Lamaran Seperti El Rumi dan Syifa Hadju
"Jika dilihat menurut negara asal barang impor nonmigas, Tiongkok masih mencatatkan dirinya sebagai negara asal barang yang masuk Jawa Timur dan yang terbesar selama Januari-Agustus 2025 baik diantara negara-negara Asia maupun dunia," kata Kepala BPS Jatim Zulkipli belum lama ini.
Capaian Tiongkok disusul oleh Amerika Serikat di urutan kedua. Amerika Serikat memberikan kontribusi pada impor nonmigas masing-masing sebesar 6,07 persen.
Sementara itu, Brasil berada di urutan ketiga dengan kontribusi 4,35 persen. Nilai impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD967,53 juta dan Brasil sebesar USD693,71 juta.
Lebih lanjut, kelompok negara ASEAN juga masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditas nonmigas ke Jatim selama Januari - Agustus 2025 yang mencapai USD1,94 miliar. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 3,02 persen dibanding bulan periode yang sama tahun 2024.
"Di kawasan ASEAN selama periode Januari - Agustus 2025, Thailand menjadi negara utama asal impor nonmigas dengan nilai USD610,39 juta atau sebesar 3,83 persen dari total impor nonmigas, diikuti Singapura dengan nilai USD466,34 juta dengan peranan sebesar 2,93 persen," papar Zulkipli.
Sementara itu, nilai impor nonmigas yang berasal dari kelompok negara Uni Eropa bulan Januari - Agustus 2025 mencapai USD966,73 juta. Angka tersebut naik sebesar 13,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Baca Juga : Swiss Jadi Pangsa Pasar Ekspor Terbesar Jatim, Perhiasan Jadi Komoditas Andalan
"Nilai impor nonmigas terbesar dari kawasan ini berasal dari Jerman yaitu mencapai USD412,40 juta atau dengan peranan sebesar 2,59 persen. Selanjutnya diikuti impor dari Italia dengan nilai mencapai USD140,93 juta atau dengan berkontribusi sebesar 0,88 persen selama Januari - Agustus 2025," imbuhnya.
Adapun total nilai impor ke 13 negara asal ini selama periode Januari - Agustus 2025 mencapai USD11,54 miliar atau mempunyai peran 72,46 persen dari total impor nonmigas Jatim.
"Nilai total impor ke 13 negara asal tersebut di bulan Agustus 2025 mencapai USD1,46 miliar atau turun 3,99 persen dibandingkan Agustus 2024," pungkasnya.
