JATIMTIMES - Perseteruan Sahara tetangga dengan mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Mohammad Imam Muslimin yang akrab disapa Yai Mim masih menjadi perhatian publik. Usai curhat dan diundang langsung artis Denny Sumargo, videonya mendapatkan penolakan dari warganet untuk ditayangkan di channel youtubenya.

Ya Sahara diberi ruang untuk curhat memberikan perspektifnya pada Selasa (30/9/2025). Sesuai jadwal penayangannya harusnya pada Rabu (1/10/2024), namun ada banyak penolakan dari warganet.

Baca Juga : 2 Oktober Hari Apa? Ini Deretan Peringatannya

Sehingga artis yang akrab disapa Densu tersebut melakukan vote kepada warganet, yakni tayang dan tidak tayang. Hasilnya banyak yang memilih untuk tidak ditayangkan.

“Jadi sesuai dengan vote saya kan biasanya tayang podcast jam 19.00 WIB. Dan harusnya hari ini (Rabu) tayang podcast dari Sahara,” ungka Densu lewat unggahannya di Instagramnya.

Hanya saja setelah dilakukan vote, banyak dari warganet lebih memilih untuk tidak ditayangkan. “Vote-nya banyak yang tidak mau tayang maka tidak saya tayangkan sesuai dengan janji saya,” tegas Densu.

Namun setelah Densu memutuskan untuk tidak menaikan curhatan Sahara di channel youtube-nya, banyak juga warganet yang memberikan komentar negatid. Alasannya karena ingin mencari viewers.

Tentunya hal ini pun cukup membuat Densu geram l. Karena keputusan yang diambil serba salah. Lalu apa yang membuat banyak warganet yang menolak ditayangkannya video Sahara di channel youtube Densu?

Alasannya pun beragam mulai dari Sahara yang tidak memiliki adab terhadap orang yang tua darinya. Kemudian tidak ada yang ingin melihat pembelaannya dan sebagaianya. Berikut komentar warganet pada unggahan Densu.

“Kemarin kan yang viralin si Sahara, banyak bacot, kowar-kowar gak jelas, punya masalah bukannya diselesaikan malah dibikin konten tiap waktu, giliran yang dikonteni klarifikasi (Yai Mim), eh dia nongol minta klarifikasi juga kan aneh, sana yang mulai tapi dia gamau kalah, kalaupun banyak beredar dipodcast Sahara ini minta maaf, tapi itu by telepon ya bukan langsung, yakin bisa dipertanggung jawabkan dan gak mulai yang aneh lagi, ada juga dia muncul setelah podcast bilang nih Agil nih yang netizen cari, dia tau semuanya, dia kartu AS saya dari situ aja ya dia kaya gak mau damai, kaya masih menggiring Opini lagi, padahal sudah bener dia diam aja, lagian kalau dia bawa bukti, kan mereka semua yang disana kerja sama, dari RT RW dan pihak yg terlibat, ya namanya ga mau salah jadi ga ada yg tau juga kan, (siapa tau) bukti yg dimksd bisa direncanakan, coba deh lihat vt yg diupload Sahara yg dia nyamperin mahasiswa itu, padahal disitu diakhir vidio mahasiswa itu bilang iya kita cuma disuruh ikut joget aja, nah Lo kan bener emamg disuruh joget, dari situ saja yang dia rekam dan sebarkan bisa banget Lo menggiring opini yg berbeda, dan juga yaa kalau di vt Sahara kebanyakan dikasih musik, tapi kalau di vt istrinya Yai Mim, jelas semuaa suaranya, lagian mau sebenar apapun TIDAK MEMBENARKAN BERKATA KASAR, MENENDANG, DAN MENGHINA ORANG YG JAUH LEBIH TUA TIDAK BOLEH DINORMALISASIKAN!,” komentar @dhiyahprawasti.

“Bukan takut sama Sahara, tapi biar dia paham tidak ada yang mau dengar pembelaan apapun dari dia. Dia sudah masuk rumah orang tanpa ijin aja udah salah,” komentar @safitrimardatillah.

“Sesuai Janji, Jangan Kasih Panggung,” komentar @farizannawawi.

Baca Juga : Gempa Dahsyat M 6,9 di Filipina Tewaskan 69 Orang, Cebu Darurat Bencana

“Alhamdulilah, saya termasuk yang nge vote tidak tayang, syukurin luh Sahara cs gak dikasih panggung sama netizen,” komentar &pawon_davin.

“Apapun jawaban sahara, salah atau tidaknya pak yaimin, tetap saja ORANG TUA tidak pantas diperlakukan seperti itu,” komentar @via_agatha.

“Gini loh yah bang kenapa kita gk perlu liat podcastnya sahara karna dari video beredar dia yang jelas-jelas tidak ada sama sekali punya adab, beda jauh sama yai mim dan istrinya yg bersusah payah menahan diri. Dari situ aja kita sudah bisa menilai,” komentar @makeup_madinahdinda.

“Baru kali ini, ada yang bener-bener kena cancel culture sampai segitunya,” komentar @david_w_sujarwo.