JATIMTIMES - Menghadapi perubahan global yang serba cepat dan penuh disrupsi, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk tidak hanya berperan sebagai pelaksana kebijakan. ASN kini diharapkan menjadi motor penggerak perubahan yang adaptif, inovatif, sekaligus responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sebagai upaya membangun human capital di lingkungan kerja, UPT PT dan HMT Jember mengadakan kegiatan coaching. Program ini dipandu langsung oleh Plt. Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Nur Ismanto, S.Pt, MM., dengan menghadirkan narasumber dari BKD dan BPSDM Provinsi Jawa Timur.

Suasana kegiatan coaching ASN. (Foto: istimewa)
Baca Juga : Nelayan Al-Jubail: Ujian Iman di Tengah Lautan Rezeki
Dalam kegiatan tersebut, para ASN diberikan pemahaman mengenai konsep human capital serta manfaatnya bagi organisasi, terutama karena mayoritas ASN saat ini berasal dari generasi milenial dan Gen Z.
"Untuk menghadapi tantangan dalam persaingan global, ASN tidak boleh hanya sekadar bekerja menjalankan tugas-tugas rutin saja atau business as usual," tegas Nur Ismanto.
Kepala Bidang P3DASI BKD Provinsi Jawa Timur, Hasyim Asyhari, S.Sos, M.Si, menegaskan pentingnya penguatan modal yang dimiliki ASN. Menurutnya, ada tiga modal utama yang wajib dikembangkan, yakni intelektual capital, social capital, dan self capital.
"Setiap ASN di sini harus bisa mengembangkan potensi bisnis yang ada, mengembangkan potensi diri dari setiap ASN, mensinergikan antara UPT dengan masyarakat (membangun social capital), serta membangun bersama keberhasilan UPT dengan menjadikan UPT ini menjadi trendsetter, minimal dalam lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur," ujarnya.

Suasana kegiatan coaching yang dipandu langsung oleh Plt. Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Nur Ismanto, S.Pt, MM., (foto: istimewa)
Baca Juga : Pangeran Juminah Pukul Mundur Benawa II: Tragedi Pajang 1617
Sementara itu, Asesor BPSDM Provinsi Jawa Timur, Adji Arnowo, S.IP., MM., menjelaskan bahwa BPSDM telah menyiapkan berbagai tools untuk mendukung pengembangan ASN. Fasilitas tersebut berupa pelatihan hingga seminar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pegawai.
"Saat ini ASN dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual dan skill yang mumpuni, ASN milenial harus memiliki kemampuan kolaboratif. Artinya, generasi milenial yang lebih menyukai cara kerja yang cepat, fleksibel, dan dinamis harus bisa berkolaborasi dengan generasi terdahulu yang memiliki pola kerja berbeda," ungkap Adji.