JATIMTIMES - Suasana mencekam terjadi antara masyarakat dan pihak aparat di depan DPRD dan Balai Kota Malang, Jumat (26/9/2025). Terjadi aksi saling lempar hingga gas air mata terpaksa dileolpaskan demi membubarkan unjuk rasa.
Beruntungnya ini bukan aksi nyata, namun hanya gladi simulasi sistem pengamanan (sispam) yang digelar Polresta Malang Kota, Jumat (26/9/2024). Ratusan personel terlibat dalam skenario layaknya ada aksi unjuk rasa seperti pada 29 Agustus 2025 silam.
Baca Juga : Dinilai Meresahkan, Eks Dosen UIN Malang Kena Sanksi Sosial Warga
Skenario yang dilakukan mulai dari aksi unjuk rasa dengan pelemparan batu, pembakaran ban. Lalu juga menghadirkan berbagai sarana taktis dikerahkan, mulai dari kendaraan PCU, PSR rantis, tim sniper, tim penembak gas air mata hingga pasukan dalmas yang disiagakan penuh.
Gladi sispam ini dilakukan seolah terjadi seperti nyata unjuk rasa. Totalnya ada ratusan personel dikerahkan dalam gladi sispam tersebut.
“Ini kegiatan untuk mengantisipasi bahaya keamanan untuk mengajak mereka membuat suatu sistem pengamanan kota apabila terjadi situasi yang urgent, semua siap,” kata Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin.
Berkaca aksi unjuk rasa 29 Agustus 2025, polisi sudah menyiapkan sistem dan jumlah personel yang akan diturunkan pada situasi kondisi genting.
Upaya antisipasi, kegiatan preemtif dan preventif sudah dilakukan bersama, namun hanya untuk memberikan edukasi kepada seluruh elemen. Sebab, seluruhnya harus siap dengan semua situasi yang ada.
Baca Juga : Komisi D DPRD Jatim Dukung Pembentukan Badan Otoritas Percepatan Pembangunan Madura
“Sehingga, saat semua diperlukan pergerakan semuanya juga bisa mendukung.melaksanakan sistem pengamanan kota, khususnya di wilayah Kota Malang dengan menentukan beberapa objek,” imbuh Oskar.
Oskar mencontohkan objek seperti gedung Pemkota Malang, DPRD Kota Malang, rumah-rumah pejabat. Beberapa titik sudah ditentukan, sehingga 1.700 personel yang disiapkan untuk pengamanan siap melaksanakan tugasnya.
