JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menorehkan sejarah dengan menggelar Wisuda Tahfidzul Quran Ke-17 pada tahun ini, Jumat (26/9/2025). Sebanyak 170 pelajar dan mahasiswi resmi dikukuhkan sebagai penghafal Al-Quran, melanjutkan tradisi mulia yang telah berlangsung sejak tahun 2008.
Rektor UIN Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi CAHRM CRMP mengungkapkan rasa haru dan kebahagiaan yang tak terukur. Baginya, momen wisuda tahfidz bukan sekadar seremoni, melainkan anugerah besar yang mendatangkan kebahagiaan mendalam bagi orang tua.
"Saya melihat aura Al-Quran terpancar dari wajah anak-anakku yang diwisuda. Tidak ada kebahagiaan yang bisa menandingi saat melihat putra-putri menjadi hafizul Quran," ungkapnya penuh haru.
Prof Ilfi juga menekankan bahwa menghafal Al-Quran bukan hanya soal hafalan, melainkan tentang menghidupkan isi dan nilai-nilainya dalam perilaku sehari-hari. Ia menyinggung fenomena generasi muda yang hanya berhenti pada hafalan tanpa mengamalkan makna Al-Quran.
“Al-Quran itu bukan sekadar dihafalkan, tetapi harus dihayati. Jadikan Al-Quran sebagai sikap hidup. Itulah yang membedakan hafiz sejati dengan yang sekadar hafal,” pesannya.
Dalam pidatonya, Prof Ilfi turut mengajak para mahasiswa untuk terus belajar, baik di dalam maupun luar negeri. Ia menekankan pentingnya menggabungkan logika sains modern dengan nilai-nilai Al-Quran.
“Belajar ke Barat itu penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, tapi jangan lupakan fondasi Al-Quran. Inilah yang akan melahirkan generasi ulul albab, mereka yang tidak hanya mengingat Allah, tetapi juga berpikir mendalam tentang ciptaan-Nya,” ucapnya.
Rektor berharap lulusan tahfidz UIN Malang dapat melanjutkan studi hingga jenjang lebih tinggi dan memberikan kontribusi besar dalam menjawab tantangan zaman. “Harapan terbesar ada di pundak kalian. Jadilah ilmuwan yang diangkat pada Al-Quran sekaligus terbuka pada perkembangan ilmu pengetahuan,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Hai'ah Tahfizh Al-Quran (HTQ) UIN Malang Drs Abdullah Zainur Rouf MHI menegaskan bahwa program tahfidz di kampus ini telah melahirkan ribuan hafiz sejak pertama diselenggarakan. “Alhamdulillah, sejak wisuda perdana hingga yang ke-17 ini, sudah 1.350 siswa berhasil diwisuda. Jumlah peminatnya pun luar biasa, hingga kini mencapai sekitar 3.000 siswa,” ujarnya.
Baca Juga : Sergio Busquets Umumkan Pensiun, Akhiri Karier Emas di Dunia Sepak Bola
Menurut Abdullah, perjalanan HTQ bermula dari organisasi Jam'iyah Dulqurra' Wal Khubab (JKIH) sebelum resmi berubah nama pada tahun 2009. Setiap tahun, antusiasme mahasiswa untuk bergabung dalam program tahfidz selalu tinggi. Pada gelaran ta'aruf Qurani tahun lalu, misalnya, lebih dari 600 mahasiswa baru bergabung. Agenda serupa juga dijadwalkan kembali pada pertengahan Oktober mendatang.
Abdullah menambahkan, proses seleksi untuk wisuda tahfidz cukup ketat. Dari lebih 300 pendaftar, hanya 170 yang dinyatakan lolos uji hafalan. “Setiap peserta dites sesuai capaian hafalan, mulai dari 5 hingga 30 juz. Jadi, hari ini yang diwisuda adalah mereka yang benar-benar siap dan teruji,” ungkapnya.
Wisuda tahfidz ke-17 ini menjadi bukti nyata konsistensi UIN Malang dalam melahirkan generasi penghafal Al-Quran yang tidak hanya kuat dalam hafalan, tetapi juga siap mengintegrasikan ilmu agama dan sains. Dengan lebih dari 1.350 hafiz yang sudah lahir, kampus ini semakin meneguhkan posisinya sebagai pusat pengembangan tradisi akademik sekaligus spiritual.
