Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Irjen Kemenag Dorong Penguatan Tata Kelola Kampus dalam Retret Pimpinan UIN Malang

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

14 - Sep - 2025, 18:42

Placeholder
Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Khoirunas, SH., MH., CGCAE saat menyampaikan materi dalam agenda Retret Pimpinan UIN Malang (ist)

JATIMTIMES - Retret pimpinan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang selama tiga hari (12-14/9/2025) di Poltekad Malang, mendapat energi baru dengan hadirnya Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Khoirunas, SH., MH., CGCAE. Dalam forum strategis tersebut, Khoirunas tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi juga meneguhkan kembali pentingnya arah tata kelola yang solid dan berintegritas di lingkungan Perguruan Tinggi.

Ia menekankan bahwa keberhasilan sebuah universitas bukan hanya ditentukan oleh kualitas akademik dan prestasi mahasiswanya, melainkan juga oleh bagaimana institusi itu dikelola. Tata kelola yang kuat, menurutnya, menjadi dasar utama bagi perguruan tinggi untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus melahirkan lulusan yang siap bersaing dalam dunia kerja dan kehidupan masyarakat global.

Baca Juga : Posisi Eks Kadinkes Kabupaten Malang Belum Jelas, Wiyanto: Ada Batas Waktu Pelaksanaan Putusan MA

“Penguatan tata kelola bukan sekadar persoalan administrasi atau aturan, tetapi tentang bagaimana membangun integritas, transparansi, dan kualitas yang berkelanjutan,” ungkap Khoirunas, menegaskan urgensi pembenahan yang menyeluruh.

2

Dalam kesempatan tersebut, Khoirunas juga mengingatkan kembali arahan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Sang Menteri menekankan agar Inspektorat Jenderal tidak ragu bersikap tegas terhadap setiap bentuk pelanggaran yang masih terjadi di lingkungan perguruan tinggi keagamaan.

Khoirunas menegaskan bahwa praktik lama yang berulang tidak boleh lagi dibiarkan. Ia menyampaikan peringatan keras: setiap pelanggaran harus segera ditindak tanpa menunda waktu. “Kalau masalah hanya ditutup-tutupi, yang rugi bukan hanya lembaga, tetapi juga mencoreng nama baik Kementerian Agama,” ujarnya.

Dengan nada tegas, ia menggarisbawahi bahwa pembenahan hanya akan berarti jika dilakukan secara nyata. Karena itu, ia mendorong agar sistem pengawasan tidak berhenti pada tataran formalitas, melainkan mampu memberikan dampak yang nyata, menghadirkan solusi, dan mendorong kolaborasi lintas pihak.

Dalam paparannya, Khoirunas juga menyoroti pentingnya peran Satuan Pengawasan Intern (SPI). Unit ini disebut sebagai salah satu kunci untuk memastikan proses pengawasan berjalan efektif. SPI, katanya, harus berani bersikap tegas menghadapi berbagai bentuk ketimpangan yang muncul, sekaligus berfungsi sebagai pengawal integritas institusi.

Namun, penguatan pengawasan tidak mungkin terwujud tanpa dukungan penuh dari para pimpinan. Ia mengingatkan bahwa komitmen pimpinan perguruan tinggi, termasuk di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, akan menentukan keberhasilan reformasi tata kelola. Jika pimpinan dan pejabat di lingkungan kampus tidak memberikan dukungan nyata, maka setiap perubahan regulasi hanya akan berhenti di atas kertas.

Lebih jauh, Khoirunas menjelaskan arah kebijakan Kementerian Agama dalam memperkuat tata kelola perguruan tinggi keagamaan. Ada empat fokus utama yang sedang digarap: memperkuat kapabilitas SPI, meningkatkan mutu pendidikan tinggi, memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya manusia, dan mempercepat proses digitalisasi.

Baca Juga : Puncak Batu Tulis Jadi Pelopor Jalur Pendakian Zero Waste di Pegunungan Kawi

Percepatan digitalisasi menjadi salah satu titik tekan, terutama melalui pengembangan Super Apps Pusaka. Aplikasi ini diproyeksikan sebagai instrumen penting untuk mendorong efektivitas manajemen risiko, memperbaiki tata kelola, serta memperkuat pengendalian internal di lingkungan perguruan tinggi keagamaan.

Selain itu, ia juga menegaskan perlunya sinergi dengan kementerian lain, terutama Kementerian PAN-RB. Kolaborasi lintas sektor ini diyakini dapat menjadi jembatan untuk memastikan tata kelola berjalan lebih optimal. “Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif pemangku kepentingan adalah ciri dari tata kelola yang sehat. Inilah yang harus kita wujudkan bersama,” tegasnya.

Paparan panjang Khoirunas disambut dengan antusias oleh para pimpinan UIN Malang. Mereka menilai materi yang dibawakan sangat relevan dengan kondisi dan kebutuhan kampus saat ini. Terlebih, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tengah berupaya memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi Islam unggul yang diakui di tingkat internasional.

 Dengan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kualitas, UIN Malang optimis mampu melahirkan generasi lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter integritas tinggi yang dibutuhkan di era globalisasi.


Topik

Pendidikan uin maliki malang retret uin maliki malang khoirunas nasaruddin umar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya