JATIMTIMES - Jumat (26/9/2025) bertepatan dengan pasaran Legi dalam penanggalan Jawa. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 3 Bakda Mulud 1959 tahun Dal dan berada dalam Wuku Wukir. Weton hari ini adalah Jumat Legi dengan jumlah neptu 11 (Jumat = 8, Legi = 3).
Dalam tradisi Jawa, weton dipercaya menjadi pedoman untuk mengetahui watak, rezeki, jodoh, hingga hari baik seseorang. Hingga kini, banyak masyarakat Jawa masih menjadikan hitungan primbon sebagai acuan dalam mengambil keputusan penting, mulai dari pernikahan, pekerjaan, hingga membuka usaha baru.
Baca Juga : Puluhan ASN Pemkab Banyuwangi Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Isyarat
Orang yang lahir pada Jumat Legi umumnya dikenal keras kepala dan mudah marah. Namun, pemilik weton ini biasanya tidak pernah kekurangan rezeki. Sandang pangan mereka dianggap selalu tercukupi, sehingga kehidupannya cenderung lancar meski ada sifat keras yang menonjol.
Dalam hitungan primbon, Pangarasan weton Jumat Legi jatuh pada Aras Tuding. Artinya, mereka kerap ditunjuk dalam hal positif, misalnya dipercaya memimpin atau memegang jabatan strategis dalam suatu organisasi. Namun, sisi lainnya, pemilik weton ini juga rawan terkena tudingan dalam hal negatif, sehingga seringkali jadi sorotan banyak orang.
Sedangkan Pancasuda Jumat Legi adalah Satriya Wirang. Ini menggambarkan pribadi yang luhur budinya, tetapi sering mendapat malu atau dipermalukan orang lain, sehingga terkesan kurang wibawa.
Hari ini berada dalam Wuku Wukir yang dinaungi Bathara Mahayêkti. Pemilik wuku ini digambarkan berwatak prihatin, rendah hati, serta pandai menempatkan diri. Meski begitu, mereka juga senang menunjukkan kekayaan atau keberhasilan di depan orang lain.
Pohon yang menjadi lambang wuku ini adalah Nagasari, melambangkan pribadi yang rupawan, pandai berbicara, dan disenangi atasan karena pengabdiannya. Burungnya adalah Manyar, melambangkan kemampuan unggul yang sulit disaingi orang lain.
Gedhong berada di depan, artinya pemilik weton cenderung memperlihatkan harta atau hasil kerja kerasnya. Sedangkan gunung dalam wuku ini digambarkan menyamping, yakni dari jauh terlihat indah, tetapi dari dekat tampak terjal. Hal ini melambangkan watak yang tampak mudah dari luar, tetapi sesungguhnya penuh kesulitan di dalam.
Dalam primbon, wuku ini juga memiliki sifat dermawan, murah sandang pangan, dan cerdas. Namun, ada aral berupa “binatang hutan yang lapar”, yang ditafsirkan sebagai risiko dianiaya atau mengalami kesulitan hidup. Kala berada di Tenggara, sehingga selama tujuh hari ke depan dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan penting ke arah tersebut.
Baca Juga : Netanyahu Kecam Pengakuan Negara Palestina, Siap Bertemu Trump dan Berpidato di PBB
Wuku Wukir disebut baik untuk melaksanakan berbagai kegiatan penting, seperti memulai usaha atau pekerjaan baru. Namun, hari ini kurang baik digunakan untuk aktivitas bercocok tanam karena dipercaya hasilnya tidak akan maksimal.
Dalam urusan rezeki, pemilik weton Jumat Legi cenderung lancar dan tidak kesulitan mencari nafkah. Pemilik weton Jumat Legi cocok berkarier di bidang pertanian dan peternakan, karena sifat sabar dan optimisnya dapat membawa kesuksesan dalam usaha tersebut.
Selain itu, pemilik weton ini juga serasi dengan pekerjaan yang membutuhkan kedisiplinan dan kemampuan mengelola keuangan. Jumat Legi juga dikenal pandai mengatur uang dan berpotensi mencapai kejayaan pada usia 30 tahun.
Dalam urusan asmara, weton Jumat Legi memiliki kecocokan dengan pasangan yang total neptunya berjumlah 7, 12, atau 17, seperti Selasa Pon, Rabu Kliwon, atau Kamis Legi. Kombinasi neptu ini diyakini akan membawa keharmonisan, kelanggengan, dan keberuntungan dalam rumah tangga.
Sebaliknya, pemilik weton ini sebaiknya menghindari pasangan dengan neptu yang sama (total 11), karena dalam perhitungan primbon dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik dalam hubungan.