Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Jerman Belum Akui Palestina, Tetap Dorong Solusi Dua Negara

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

22 - Sep - 2025, 19:26

Placeholder
Bendera Jerman. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Jerman menegaskan belum akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Pemerintah Berlin menilai pengakuan tersebut hanya dapat dilakukan setelah Israel dan Palestina mencapai kesepakatan melalui perundingan solusi dua negara.

Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul dalam keterangannya menegaskan bahwa jalan menuju perdamaian hanya dapat dicapai melalui proses negosiasi.

Baca Juga : Aktivis HAM Suciwati Kritik Rencana Pembangunan Gedung DPRD Kota Batu

"Bagi Jerman, pengakuan negara Palestina lebih tepat diberikan di akhir proses. Namun proses ini harus segera dimulai sekarang, agar warga Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dalam damai, aman, dan bermartabat,” ujarnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (22/9/2025).

Prancis Diprediksi Akui Palestina

Sidang Umum PBB tahun ini diperkirakan menjadi momentum penting bagi Palestina. Prancis disebut-sebut akan menjadi negara terbaru yang memberikan pengakuan resmi. Sebelumnya, beberapa negara Barat seperti Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal sudah lebih dulu mengakui Palestina.

Langkah itu dinilai sebagai bentuk tekanan diplomatik terhadap Israel, yang hingga kini masih melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza. Agresi tersebut telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di wilayah pesisir tersebut.

Sikap Israel dan Sekutu

Pemerintah Israel menentang gelombang pengakuan tersebut. Menurut Tel Aviv, tindakan itu dianggap sebagai penghargaan terhadap Hamas yang melakukan serangan pada 7 Oktober 2023.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon bahkan menyebut pertemuan puncak majelis umum sebagai sebuah “sirkus.” Israel bersama sekutu utamanya memutuskan memboikot agenda tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah menghadapi tekanan politik domestik. Laporan media Israel menyebut pemerintah sayap kanan yang ia pimpin sedang mempertimbangkan aneksasi sebagian atau seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki. Meski begitu, Netanyahu tetap membutuhkan dukungan penuh dari Amerika Serikat untuk menguatkan posisinya di PBB.

Baca Juga : 6 Anak Jadi Pelaku Perusakan Kantor Polisi, Tersangka Bertambah Jadi 21 Orang

Posisi Jerman: Antara Sejarah dan Realitas Gaza

Dukungan Jerman terhadap Israel selama ini berakar pada tanggung jawab historis terkait Holocaust. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Berlin mulai bersuara lebih kritis terhadap agresi militer Israel di Gaza yang menimbulkan penderitaan besar bagi warga sipil.

PBB bahkan memperingatkan bahwa situasi di Gaza kini mencapai tahap darurat, dengan bencana kelaparan yang meluas di sejumlah wilayah.

Sidang Umum PBB Fokus pada Palestina

Lebih dari 140 pemimpin dunia dipastikan hadir dalam Sidang Umum PBB tahun ini. Salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah masa depan Palestina di tengah meningkatnya dukungan internasional untuk memberikan pengakuan penuh sebagai negara.

Meski demikian, tanpa adanya konsensus dari pihak-pihak terkait, termasuk Israel dan Palestina sendiri, jalan menuju perdamaian masih akan menghadapi tantangan besar.


Topik

Internasional Palestina Israel solusi dua negara Jerman PBB



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy