JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menegaskan komitmennya untuk mempercantik wajah kota sekaligus memperkuat upaya pelestarian lingkungan. Tahun 2025 ini, selain mendorong program zero waste atau bebas sampah, DLH juga tengah menggarap konsep Malang Kota Bunga.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang menyampaikan bahwa Malang Kota Bunga akan benar-benar diwujudkan. Yakni dengan cara memperbanyak area penghijauan dan penanaman pohon.
Baca Juga : Tom Holland Cedera Gegar Otak saat Syuting Spider-Man: Brand New Day, Begini Kronologinya
“Bibit tanaman kita cukup banyak. Rencananya fokus di Kecamatan Kedungkandang, tapi beberapa titik lain juga memungkinkan. Misalnya, beberapa komunitas lingkungan sudah melakukan penanaman pohon di area makam Tanjung,” ujar Raymond.
Tak hanya penghijauan, DLH Kota Malang juga bersiap melaksanakan World Clean Day atau Hari Bersih-Bersih Sampah Dunia pada 28 September 2025. Kegiatan ini merupakan instruksi nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup yang wajib diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia.
“Untuk Kota Malang, lokasinya di Sungai Metro kawasan Bandulan. Kita akan mengajak mahasiswa pecinta lingkungan, masyarakat sekitar, hingga komunitas lingkungan untuk membersihkan sungai sekaligus menanam pohon di area tersebut,” jelas Raymond.
World Clean Day sendiri ditargetkan menjadi momentum edukasi publik sekaligus memperkuat komitmen Malang menuju kota bebas sampah.
Selain fokus pada penghijauan dan pengelolaan sampah, DLH juga menaruh perhatian pada kualitas taman kota sebagai ruang terbuka hijau sekaligus fasilitas publik.
Baca Juga : Menag Tinjau MBG Jelang Pembukaan Hari Santri 2025 di Jombang
“Yang pasti tahun ini ada perbaikan di Alun-Alun Merdeka lewat program CSR Bank Jatim. Fokusnya di area permainan anak-anak yang sudah rusak, mulai dari cat, alas, hingga keamanan fasilitas,” terang Raymond.
Selain itu, beberapa perbaikan kecil akan dilakukan di Taman Pandanwangi sesuai permintaan warga. “Ada beberapa kerusakan, termasuk permainan anak yang harus diperbaiki. RTH (ruang terbuka hijau) baru belum ada penambahan, tapi tanaman di RTH yang sudah ada akan ditambah, atau diganti jika rusak,” tambahnya.
Mengenai jenis tanaman yang akan ditanam, DLH Kota Malang masih membuka ruang koordinasi dengan kelompok pecinta lingkungan. “Karena beda taman, beda pula jenis tanaman yang cocok. Jadi, nanti akan ada rembukan. Apakah dilakukan di akhir tahun ini atau dilanjutkan di 2026, akan menyesuaikan hasil masukan mereka,” jelas Raymond.