JATIMTIMES - Kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karsa Husada Batu masih dalam penyelidikan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu hingga kini memeriksa sebanyak 12 pihak terkait dengan perkara rasuah tersebut.
Hal ini dibenarkan Kasi Intel Kejari Batu Januar Ferdian. Belum banyak hak terungkap dalam kasus tersebut, pihak kejaksaan masih berhati-hati menelisik perkara.
Baca Juga : Sehari Terjadi Tiga Kali Kebakaran di Kabupaten Malang, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
"Sebanyak 12 orang telah kami mintai keterangan," kata Januar Ferdian, Kamis (18/9/2025).
Januar memaparkan, penyelidikan itu dilakukan untuk mencari tahu undur pidana dalam proses pembangunan gedung RSUD Karsa Husada tahap ketiga tahun 2022. Gedung bernama Amarilis itu diresmikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 2023 lalu.
Belasan orang yang dimintai keterangan itu tak lain dari pihak RSUD Karsa Husada. Selain itu juga pihak swasta di dalamnya yang terlibat pada proyek pembangunan gedung.
"Pihak yang dimintai keterangan meliputi pihak RSUD dan juga swasta," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Kejari Batu Andy Sasongko mengatakan dalam proses penyelidikan ini selain meminta keterangan pihak terkait. Kejari juga menggali keterangan para ahli dibidangnya.
Baca Juga : Jam Kerja, Sejumlah ASN Pemkot Batu Kedapatan Nongkrong di Kafe
Hal itu dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mendalami dugaan kasus korupsi ini. "Memang masih memerlukan waktu karena tidak mudah dalam hal ini, ada beberapa komponen-komponen yang memang harus kami dalami. Perlu alat bukti dan memenuhi unsur-unsur yang perlu kami kumpulkan," jelas Andy.
Belum diketahui lebih rinci berapa kerugian negara yang diperkirakan akibat rasuah tersebut. Menurut informasi yang dihimpun, perkara korupsi itu diketahui sejak sekitar empat bulan lalu. Gedung rumah sakit tersebut diselidiki kejaksaan atas aduan masyarakat (Dumas).
