JATIMTIMES - Nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tengah menjadi sorotan publik usai mengumumkan pengunduran diri sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra. Keputusan tersebut ia sampaikan melalui video berdurasi lebih dari enam menit yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @rahayusaraswati.
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," ujar Saraswati dalam pernyataannya.
Baca Juga : Heboh Menteri Keuangan Dipersekusi Massa?
Saraswati, yang merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto, menyebut pengunduran dirinya terjadi lantaran pernyataan di podcast lama kembali viral dan menuai kritik.
Ia mengaku potongan ucapannya itu melukai banyak pihak, terutama kalangan anak muda yang sedang berjuang merintis usaha. "Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya," katanya.
Saraswati menjelaskan bahwa pernyataannya kala itu sebenarnya mengajak masyarakat untuk berwirausaha. Namun, potongan video yang beredar dianggap menyinggung banyak pihak. "Kesalahan itu ada di saya. Saya bertanggung jawab penuh," tegasnya.
Meski telah menyatakan mundur, Saraswati berharap masih bisa menyelesaikan satu tugas legislasi terakhir di Komisi VII DPR, yakni pembahasan RUU Kepariwisataan.
Ia juga berkomitmen menyalurkan sisa dana aspirasi dapil untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, hingga pemberdayaan anak muda. "Perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus dari kursi di dapil. Selama ada ketidakadilan, selama ada rakyat yang belum bisa bersenyum, kita masih harus berjuang tiada akhir," ucapnya.
Saraswati menambahkan, dirinya tetap akan melanjutkan advokasi di luar parlemen, khususnya terkait isu perdagangan manusia, krisis iklim, energi terbarukan, serta keterwakilan perempuan.
Karier Politik Sara
Rahayu Saraswati bukan sosok baru di dunia politik. Ia pernah duduk di DPR RI periode 2014-2019 dari Dapil Jawa Tengah IV. Namun, pada Pileg 2019 ia gagal melenggang kembali ke Senayan.
Karier politiknya berlanjut di Pilkada 2020, saat ia maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan mendampingi Muhamad. Pasangan ini mendapat dukungan dari sembilan partai politik, termasuk Gerindra dan PDIP, meski akhirnya kalah dari petahana Benyamin Davnie.
Pada Pemilu 2024, Sara kembali mencalonkan diri dari Dapil Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) dan berhasil meraih kursi DPR. Ia juga aktif di Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran sebagai Wakil Komandan TKN Fanta.
Di internal Partai Gerindra, Saraswati menjabat sebagai Wakil Ketua Umum serta Ketua Umum organisasi sayap Tunas Indonesia Raya (Tidar).
Selain kiprah politik, Saraswati dikenal sebagai aktivis yang fokus pada isu perdagangan manusia. Ia merupakan inisiator sekaligus Ketua Umum Jaringan Nasional Anti TPPO (JarNas Anti TPPO).
Nama Saraswati sempat mencuat pada Oktober 2024 saat membela Ipda Rudy Soik dalam kasus dugaan pemecatan tidak hormat usai mengungkap mafia BBM subsidi di NTT. Ia hadir dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR untuk menyuarakan pembelaan terhadap Rudy yang disebutnya menjadi korban ketidakadilan.
Adapun Saraswati lahir dari keluarga besar politikus dan pengusaha. Ia adalah putri dari Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Presiden Prabowo Subianto. Artinya, ia juga sepupu dari Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono serta Ketua Fraksi Gerindra DPR Budisatrio Djiwandono.