JATIMTIMES – Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) gelar aksi demonatrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Unjuk rasa dilakukan setelah para demonstran menggeruduk Mapolres Sumenep, sebagai bentuk protes terhadap tindakan aparat kepolisian yang mengakibatkan meninggalnya driver Ojol Affan Kurniawan saat demo berlangsung di Jakarta, pada 28 Agustus 2025.
Baca Juga : Ruang Paripurna Hancur, Gedung DPRD Kabupaten Blitar Nyaris Jadi Puing
Demo berlangsung hingga malam, mereka menuntut pertanggungjawaban para penegak hukum dan legislator.
Dalam orasinya, salah satu orator dalam aksi tersebut Tolak Amir, menilai kinerja DPRD gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai penyambung lidah rakyat.
“Mereka abai dengan kondisi rakyat di bawah,” teriaknya, pada Sabtu (30/08/2025).
Kedaulatan rakyat yang seharusnya menjadi landasan utama kekuasaan, lanjut Amir, justru dimanipulasi demi kepentingan politik.
Dalam kesempatan yang sama, Korlap aksi Ardianta Alzi Candra sempat menyinggung kemiskinan di Sumenep yang tembus menduduki angka ke tiga di seluruh Jawa Timur.
Namun, dari DPRD tidak ada solusi untuk mengatasi kondisi tersebut setelah dialami rakyat selama puluhan tahun.
Baca Juga : Petani Keluhkan Serangan Hama Tikus ke Ketua DPRD Jember, Minta PPL Lakukan Pendampingan
Keberpihakan anggota legislatif justru dipertanyakan, termasuk dalam kasus tewasnya driver Ojol.
Ketua DPRD Kabupaten Sumenep H. Zainal Arifin pun menemui para demonstran. Menurutnya, pihaknya tengah melaksanakan reses di dapilnya masing-masing. Sehingga massa aksi diusulkan kembali pada Selasa 2 September 2025.
“Untuk aksi selanjutnya, kita akan gelar di hari Selasa ini mas bersamaan dengan paripurna dewan,” tutup Amir, di sela-sela demo berlangsung.
