JATIMTIMES - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menggelar tahlil bersama demi mendoakan almarhum Affan Kurniawan. Affan merupakan driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Jakarta Pusat.
Instruksi tersebut tertuang dalam surat edaran bernomor 512/PW.01/A.II.10.01/16/08/2025 yang ditandatangani pada 28 Agustus 2025. Dalam surat itu, PWNU Jatim meminta pengurus cabang hingga ranting NU di seluruh Jawa Timur melaksanakan tahlil di wilayah masing-masing.
Baca Juga : Ramai Gelombang Protes Tunjangan Mewah DPR RI, Tunjangan DPRD Kota Batu Malah Naik
“PWNU Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan. Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” demikian tertulis dalam edaran tersebut.
Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Noor Shodiq Askandar atau akrab disapa Gus Shodiq, mengatakan tahlil bersama ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus upaya menciptakan suasana lebih tenang.
“Jadi ya suasananya agar lebih adem, kalau panas terus banyak yang dirugikan,” ungkap Gus Shodiq, saat dihubungi JatimTIMES, Sabtu (30/8/2025).
Ia menambahkan, ada hal penting yang harus dipikirkan untuk almarhum, bukan hanya soal dunia semata. Sehingga harapannya tahlil dari Nahdliyin ini menjadi bekal untuk almarhum. “Tidak hanya mempersoalkan dunianya, tapi juga memberikan bekal sangu almarhum (Affan) di akhirat,” katanya.
Menurut Gus Shodiq, tahlil juga punya nilai kebersamaan. “Pertimbangannya karena ada persatuan dengan tahlilan, bertemu, dan berkumpul, guyub rukun warga," jelas Gus Shodiq.
Terkait kapan pelaksanaan tahlil, Gus Shodiq mengimbau agar Nahdliyin segera menggelar tahlil bersama. "Diharapkan secepatnya dilakukan, lebih cepat lebih baik,” jelasnya.
Gus Shodiq juga memastikan instruksi tersebut sudah disampaikan ke seluruh pengurus cabang NU di Jawa Timur. “Sudah dikirim ke masing Pengurus Cabang hingga masing-masing ranting NU di wilayah,” ucapnya.
Selain PWNU Jatim, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar juga menyampaikan seruan resmi. Pertama, ia menyampaikan belasungkawa. “PBNU menyatakan duka mendalam atas wafatnya warga masyarakat, atas nama Affan Kurniawan. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahannya dan menerima amal ibadahnya,” kata KH Miftachul.
Kedua, ia menegaskan bahwa aspirasi rakyat dijamin konstitusi. “PBNU yakin bahwa aspirasi itu didasari oleh niat baik dan dijamin konstitusi. Namun demikian, semua aspirasi harus disampaikan secara tertib, dengan menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak,” ujarnya.
KH Miftachul juga mengingatkan aparat untuk mengedepankan sikap bijak. “PBNU meminta agar segenap aparat yang bertugas untuk selalu bersikap sabar dan bijaksana dalam menanggapi warga masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan mengedepankan pendekatan persuasif,” katanya.
Baca Juga : Dorong Perlindungan Khusus untuk Ojol, Lilik DPRD Jatim Usul Konsep Asuransi Mikro
Ia mengajak seluruh warga bangsa menjauhi tindakan anarkis. “PBNU mengajak warga masyarakat dan seluruh komponen bangsa untuk menghindari segala tindakan yang mengarah kepada anarkisme yang akan merugikan semua pihak. Mari kita memupuk kebersamaan di tengah-tengah perbedaan yang telah kita warisi dari pendahulu kita,” jelasnya.
Selain itu, KH Miftachul meminta semua jajaran NU agar berperan menenangkan situasi. “PBNU meminta semua pengurus NU, beserta seluruh badan otonom dan lembaga di semua tingkatan, untuk turut menenangkan situasi dan tidak terlibat dalam tindakan provokasi yang dapat menimbulkan anarkisme,” tegasnya.
Tak hanya itu, sebelumnya PBNU juga mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh jaringan organisasi. Dalam surat edaran tersebut, PBNU menekankan pentingnya menjaga stabilitas, loyalitas terhadap pemerintah, hingga memperbanyak istighosah untuk keselamatan bangsa.
“Teriring doa serta salam, semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan pertolongan kepada kita. Amin,” tulis PBNU dalam edaran itu.
Sebagaimana diberitakan, Affan Kurniawan meninggal dunia pada Kamis (28/8) malam saat terjadi kericuhan di Jakarta Pusat. Saat itu, sejumlah massa tengah berunjuk rasa terkait tunjangan DPR RI dan kritik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, rekan-rekannya menegaskan Affan tidak ikut aksi. Ia sedang bekerja sebagai driver ojol. “Saat itu (Affan) enggak ikut demo, lagi nganter orderan GoFood,” ujar Hafidz, salah satu rekan ojol.
Ia menceritakan detik-detik kecelakaan itu. “Itu dia lagi nyebrang, nah mobil barakuda (Rantis Brimob) ngebut, jadi kelindas di situ,” ucap Hafidz.
Kabar duka itu langsung menyebar dan memantik solidaritas publik. Sejak Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025), aksi-aksi menuntut keadilan untuk Affan digelar di sejumlah daerah. Aksi massa bahkan menyerbu kantor polisi, kantor dewan hingga markas Brimob.
