JATIMTIMES - Aksi massa berlangsung ricuh hingga gas air mata terpaksa lemparkan oleh pasukan di Polresta Malang Kota hingga dini hari (30 Agustus 2025). Akibatnya, sejumlah korban harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang.
Sebanyak 17 orang dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan, lantaran gas air mata yang dilemparkan kepada aksi massa. Pelemparan gas air mata itu disebut agar aksi massa membubarkan diri.
Baca Juga : Ramai Keluhan Warganet Kena Shadowban Gegara Kritik ke Pemerintah, Begini Cara Mengatasinya
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Humas RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo. Dony menjelaskan dari 17 pasien yang mendapatkan perawatan di IGD RSSA pada dini hari, sudah berkurang.
“Ada 17 pasien yang masuk IGD RSSA semalam, namun pagi ini tinggal 2 orang,” ungkap Donny.
Dari dua pasien tersebut, lanjut Donny satu pasien di antaranya masih diobservasi di IGD. Kemudian satu orang masuk rawat inap untuk perawatan selanjutnya.
Saat ditanya kondisi kerusakan pada RSSA, beruntungnya tidak ada kerusakan akibat aksi yang sempat ricuh tersebut. Hanya saja gas air mata sempat masuk area RSSA.
Meski sempat menjadi sasaran gas air mata pada bagian depan, namun tidak menimbulkan dampak langsung bagi pasien maupun keluarga pasien. “Gas air mata sempat masuk area, namun alhamdulillah tidak ada yang terdampak langsung,” tegas Donny.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Hadirkan GPM, Bukti Nyata Pemerintah Jaga Ketahanan Pangan
Kericuhan pun hanya terjadi di area Mapolresta Malang Kota dan Jalan Jaksa Agung Suprapto. Pihaknya pun memastikan aksi massa tidak melakukan pengrusakan hingga ke bagian rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya ricuhnya aksi massa di depan Polresta Malang Kota merupakan kekecewaan masyarakat yang terdiri dari driver ojek online (ojol) dan gabungan masyarakat terhadap aparat kepolisian. Salah satunya pasca meninggalnya Affan Kurniawan, driver ojol yang dilindas oleh kendaraan taktis (Rantis) Brimob di kawasan Jakarta Pusat.
Aksi ini membuat sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan cukup parah. Tiga pos Satlantas Polresta Malang Kota turut jadi sasaran dan mengalami kerusakan.
