JATIMTIMES - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Minggu (17/8/2025). Hingga pukul 07.00 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sudah meletus sebanyak 4 kali.
Dalam sepekan terakhir, Semeru tercatat mengalami erupsi hingga 52 kali. Data ini dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
PVMBG melaporkan, erupsi pertama pda hari ini terjadi sejak dini hari. "Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 00:18 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis laporan MAGMA Indonesia.
Letusan kedua berlangsung beberapa jam kemudian. "Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 05:20 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung."
Hanya berselang 25 menit, erupsi ketiga kembali terjadi. "Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 05:45 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung."
Erupsi keempat pada pukul 06.19 WIB menjadi yang paling signifikan karena diiringi lontaran abu vulkanik setinggi 700 meter dari puncak.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 06:19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 4.376 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 143 detik." demikian laporan MAGMA Indonesia.
Meski aktivitas erupsi cukup sering, PVMBG masih menetapkan status Gunung Semeru di Level II (Waspada). Laporan aktivitas gunung api mencatat, pada 17 Agustus 2025 periode pukul 00.00–23.59 WIB, Semeru mengalami 52 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 52–157 detik.
Baca Juga : Edukasi Masyarakat Bahaya Narkoba, Desa di Gresik Libatkan BNNK dan Polisi
Selain itu, Semeru juga mengalami 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4–8 mm dan durasi 35–72 detik. Serta 1 kali gempa harmonik dengan amplitudo 6 mm dan durasi 65 detik.
Masyarakat di sekitar Semeru diimbau untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak. Selain itu, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai karena potensi terlanda awan panas maupun aliran lahar bisa mencapai 13 kilometer dari puncak.
Sepanjang tahun 2025, MAGMA Indonesia mencatat total 5.645 kali letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, Gunung Semeru menjadi yang paling aktif dengan 2.266 kali erupsi, menjadikannya gunung dengan aktivitas vulkanik tertinggi di tanah air.