JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyiapkan rangkaian acara istimewa untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat untuk mengenang perjuangan para pahlawan sekaligus wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia.

Acara akan digelar di sejumlah titik strategis wilayah Kabupaten Kediri, menampilkan beragam pagelaran seni dan budaya. Plt Kadisparbud Kabupaten Kediri Mustika Prayitno menyebut, kegiatan ini bukan hanya bentuk sukacita menyambut kemerdekaan, tetapi juga komitmen melestarikan identitas bangsa.
Baca Juga : Tak Boleh ada Diskriminasi, Pancasila Wajibkan Negara Jamin Pendidikan Setiap Warga
“Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat tidak sekadar menjadi penonton, tetapi ikut merasakan dan memahami nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, rangkaian acara yang disiapkan memiliki misi untuk membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap kesenian tradisional.
“Kami ingin generasi muda melihat langsung bahwa seni tradisional seperti ketoprak, campursari, dan wayang krucil memiliki nilai luhur yang tidak bisa digantikan oleh hiburan modern,” katanya.
Sejumlah agenda budaya telah disiapkan, antara lain Ketoprak Tobong atau ketoprak toto bongkar yang menjadi satu-satunya kelompok yang masih bertahan di Kabupaten Kediri di tengah gempuran era digital.
Pagelaran ini dapat disaksikan secara gratis setiap Sabtu selama bulan Agustus 2025 mulai pukul 19.00 WIB di Lapangan Lombok Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, mulai 9 Agustus 2025. Selain itu, masyarakat juga dapat menikmati pagelaran campursari yang akan digelar di Kecamatan Papar, Kecamatan Grogol, Kecamatan Kunjang, dan Kecamatan Semen.
Baca Juga : Inflasi Kota Malang Terkendali, Bulog Ungkap Peran Beras Murah dan Bantuan Pangan
Tak kalah menarik, kesenian langka wayang krucil yang nyaris punah juga akan ditampilkan pada 26 dan 27 Agustus 2025 pukul 19.00 WIB di Kecamatan Kepung dan Kecamatan Ngadiluwih.
Rangkaian acara ini diharapkan mampu menghidupkan kembali minat generasi muda terhadap seni tradisional sekaligus memeriahkan peringatan kemerdekaan dengan penuh makna.
“Peringatan kemerdekaan bukan hanya soal pesta rakyat, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali jati diri bangsa melalui pelestarian budaya,” tegas Mustika.
