Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Heboh Muncul Emas di Sungai Eufrat, Benarkah Tanda Kiamat? 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

06 - Aug - 2025, 16:23

Placeholder
Potret warga pedesaan Raqqa, Suriah, menggali emas di Sungai Eufrat. (Foto: Shafaq News)

JATIMTIMES - Fenomena tak biasa terjadi di pedesaan Raqqa, Suriah. Puluhan warga mendadak menyerbu tepian Sungai Eufrat, menggali tanah dengan harapan menemukan emas mentah. 

Aksi gali emas ini bermula sejak akhir Juli lalu, saat permukaan sungai yang surut memperlihatkan gundukan tanah berkilau yang diduga emas. 

Baca Juga : Cegah Penurunan Permukaan Tanah, Perumda Tugu Tirta Dorong DPRD Kota Malang Sahkan Perda Air Tanah

Apa yang awalnya hanya rasa penasaran segelintir orang, kini seperti “demam emas”. Tenda-tenda darurat bermunculan di sepanjang tepi sungai. Warga membawa sekop dan alat gali seadanya, menggali siang dan malam tanpa henti.

Fenomena ini juga mengundang perhatian warganet. Kata kunci “Sungai Eufrat” bahkan masuk dalam daftar trending pencarian Google. Banyak yang penasaran apakah benar ada emas di sana, dan tak sedikit yang mengaitkannya dengan ramalan akhir zaman dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

Hingga saat ini, semakin banyak warga yang datang. Bahkan harga alat gali bekas melonjak drastis. Saat ini juga muncul perantara dadakan di desa-desa sekitar untuk melayani permintaan warga.

Aktivitas ini berlangsung tanpa pengawasan atau pernyataan apa pun dari pihak pemerintah, meski jumlah penggali terus bertambah.

Geolog Khaled al-Shammari angkat suara. Ia menegaskan bahwa meski endapan mineral memang bisa muncul di sekitar Sungai Eufrat, tanah berkilau belum tentu menandakan keberadaan emas.

“Cuma analisis geologi yang bisa memastikan ada tidaknya emas atau mineral berharga lain,” kata Khaled, dikutip Shafaq News, Rabu (6/8/2025). 

Ramainya aktivitas ini turut memunculkan kembali diskusi soal salah satu hadis riwayat Muslim berikut ini.

Baca Juga : Ongkos Jalan Tak Kunjung Cair, Penampil di Pragaan Fair 2025 Gigit Jari

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو

Artinya, “Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).

Ulama Asaad al-Hamdani membenarkan bahwa hadis itu sahih dalam tradisi Sunni. Namun ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak tergesa-gesa mengaitkan peristiwa ini dengan akhir zaman.

“Perlu pemahaman mendalam sebelum menjadikan peristiwa seperti ini sebagai penafsiran hadis secara harfiah,” ujarnya.

Untuk diketahui, Sungai Eufrat sendiri mengalir dari Turki, melewati Suriah dan Irak. Sejak ribuan tahun silam, sungai ini jadi nadi kehidupan bagi pertanian, perdagangan, dan pemukiman kuno. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, airnya terus menyusut drastis akibat pembangunan bendungan dan kekeringan berkepanjangan.


Topik

Peristiwa Sungai Eufrat emas penambangan emas tanda kiamat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy