Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Sidak Swalayan hingga Minimarket, Diskumperindag Temukan 20 Merek Beras Diduga Oplosan di Kota Batu

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Yunan Helmy

23 - Jul - 2025, 09:46

Placeholder
Tim pengawas Diskumperindag Kota Batu melakukan inspeksi disalah satu minimarket di Kota Batu pada 16 Juli lalu.(Foto: Dokumen Diskumperindag Kota Batu)

JATIMTIMES - Inspeksi mendadak (sidak) belum lama ini dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) untuk mengantisipasi peredaran beras oplosan. Pada sidak tersebut, pengawas Diskumperindag menemukan sekitar 20 merek yang diduga beras oplosan dijual bebas.

Sidak itu berdasarkan instruksi Kementerian Ketahanan Pangan (Kementan) RI untuk meninjau peredaran beras yang diduga oplosan. Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan 212 merek beras yang diduga dioplos dan melanggar standar mutu.

Baca Juga : Polisi Temukan 28 Poket Sabu Usai Gerebek Kontrakan di Wonosari

Kepala Diskumperindag Kota Batu Aries Setiawan melalui Kabid Perdagangan Nurbianto Puji menerangkan, ada sekitar 20 merek yang diperiksa dan diduga dioplos. Dari puluhan merek tersebut, ditemukan penjualannya di minimarket, swalayan dan supermarket kenamaan di Kota Batu. Ada sekitar enam titik yang disidak pertengahan bulan Juli ini.

Untuk memastikan dugaan tersebut, dirinya telah mengirim sampel produk untuk dilakukan uji laboratorium. "Beras dioplos tidak hanya bisa dilihat secara fisik, namun juga diketahui kandungan di dalamnya," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (22/7/2025).

Menurut dia, terhadap produsen dan pengemas, juga perlu dilakukan pengawasan. Tujuannya untuk mengecek takaran atau gramasi yang sesuai. Sayangnya, Kota Batu belum memiliki produsen yang mengemas beras mandiri. Sehingga, yang dilakukan hanya sebatas pemantauan peredaran di lapangan.

Pria yang akrab disapa Kentor itu mengungkapkan, patokan oplos tidak hanya bisa dilihat dari gramasi. Sebab, untuk mengetahui kepastiannya, satu merek perlu dilakukan diteliti dengan sampel sekitar 20 pcs. Untuk selanjutnya dilakukan perbandingan hasil dari merek yang diperiksa. Karena keterbatasan anggaran, maka yang dilakukan yakni menguji laboratorium agar lebih pasti.

Dirinya menyebut, sebenarnya beberapa ciri-ciri fisik yang diketahui saat beras dilakukan pengoplosan. Misalnya pada beras premium tidak ditemukan menir atau pecahan beras atau jagung yang berukuran kecil. Bahkan, juga tidak ditemukan kutu beras dalam kemasan beras premium.

Sedangkan untuk mengetahui apakah beras dioplos dengan beras murah atau beras medium, sulit dideteksi. Diperlukan bantuan laboratorium untuk menguji kualitas beras tersebut. “Sementara jika tampak dari luar, beras premium sudah menerapkan kaidah pemasaran yang baik. Mulai dari pengemasan yang rapi dan label yang lengkap,” ujar dia.

Baca Juga : Wabup Lathifah Temui Menteri Ekraf, Tentukan Arah Pengembangan Ekraf Kabupaten Malang

Menurut Kentor, sebenarnya cara yang paling mudah untuk melindungi konsumen agar terhindar dari oplosan adalah menghindari merek yang dicurigai. Namun, sisi negatifnya akan menimbulkan gejolak kelangkaan beras premium di pasaran. Namun, punya dampak jangka panjang yaitu memicu inflasi beras.

Hingga kini, dirinya masih menunggu uji laboratorium Dinas Perdagangan Provinsi Jatim dari beras yang dikirimkan dari hasil sidak. Itu sebagai bukti konkret jika beras tersebut memang dilakukan pengoplosan.

"Saat ini yang sudah bisa kami lakukan adalah mendeteksi merek yang masih diduga sebagai oplosan. Namun karena tidak ada kepastian uji lab hingga pengecekan gramasi yang berdkala besar, belum bisa dilakukan penarikan," ungkapnya.


Topik

Pemerintahan Beras oplosan sidak minimarket Kota Batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy