JATIMTIMES - Sebanyak 26 jenis merek beras premium oplosan terindikasi ada di Kabupaten Malang. Indikasi tersebut turut ditemukan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Malang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) yang menyasar pasar tradisional dan sejumlah gudang penyimpanan beras pada Selasa (22 Juli 2025).
"Di Kabupaten Malang itu ada 26 merek yang terindikasi beras oplosan, karena itulah kami menggandeng Satgas Pangan untuk bisa melaksanakan sidak pada hari ini," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi, saat ditemui di sela agenda sidak di Pasar Kepanjen.
Baca Juga : Persik Kediri Optimis Hadapi Musim Baru
Mahila menyebut, dari hasil sidak di pasar tradisional tersebut, ditemukan adanya beras premium yang mengarah pada beras oplosan. "Ada di beberapa beras, baik yang kami lihat dari beratnya maupun tampilannya sudah kelihatan bahwa itu memang (mengarah ke) beras oplosan," ujarnya.
Mahila menuturkan, salah satu beras premium yang disinyalir oplosan dan ditemukan saat sidak tersebut ialah merek Sania. Selain merek tersebut, Tim Satgas Pangan Kabupaten Malang juga menemukan beberapa merek lainnya yang juga disinyalir merupakan beras premium oplosan.
"Iya, (beras merek Sania) juga sudah kami lihat termasuk tadi tampilannya. Mereknya tadi ada, sudah kelihatan saat sidak. Jadi yang jelas di antara 26 merek itu memang betul, buruk (mengarah ke opolsan)," ujarnya.
Dari pantauan JatimTIMES, usai melakukan sidak ke Pasar Kepanjen, Tim Satgas Pangan Kabupaten Malang yang turut melibatkan Satreskrim Polres Malang juga melakukan sidak ke sejumlah gudang beras. Di antaranya gudang beras yang berlokasi di Kecamatan Pakisaji.
"Ada pemantauan lagi (selain di Pasar Kepanjen), hari ini sidak di beberapa titik," ujar Mahila.
Baca Juga : Sudah Membeludak, Pendirian Minimarket di Kota Malang Bakal Dibatasi
Terpantau, dari agenda sidak tersebut, Tim Satgas Pangan Kabupaten Malang juga mengambil beberapa sampel merek beras yang terindikasi beras oplosan. Sampel tersebut nantinya akan dilakukan pengujian di laboratorium.
"Yang dibawa tadi ada beberapa merek. Nantinya hasil inikan (sampel) yang sudah dibeli oleh Satgas Pangan, berasnya di bawa ke Bulog, akan di lihat secara laboratorium," pungkas Mahila.
