JATIMTIMES - Pengurus Provinsi Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur menggelar Rakerprov ISSI Jatim di Kota Malang pada Sabtu (31/5/2025). Rakerprov ini membahas sejumlah hal penting mulai dari kepengurusan hingga evaluasi keseluruhan.
Terlebih, saat ini seluruh cabor dituntut untuk mensukseskan even besar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 di Malang Raya. Khususnya ISSI Jatim, juga akan turun pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) ISSI 2025 di Banyuwangi.
Baca Juga : Tersedia 6 Koridor, Berikut Ini Rute dan Jadwal Lengkap Bus Trans Jatim
Ketua Umum Pengprov ISSI Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa ISSI Jatim tahun 2025 akan terlibat dalam 2 event besar yakni Poprov Jatim dan Kejurnas ISSI. Oleh karena itu, Rakerprov kali ini menekankan 3 poin utama.
“Jadi dalam raker ini ditekankan 3 hal yakni persiapan Porprov Jatim, persiapan Kejurnas balap sepeda dan evaluasi menyeluruh. Nah di evaluasi ini nanti akan mencakup atlet, venue hingga pelatih agar arah ke depan bisa lebih jelas,” kata Wahid di Aula Rapat Kantor Disporapar Kota Malang, Sabtu (31/5/2025).
Dijelaskan Wahid, ISSI Jatim dinilai paling aktif dalam memperisapkan atlet di berbagai kejuaraan besar. Untuk itu, pihaknya akan mempersiapkan diri untuk mempertahankan gelar gelar di kejuaraan besar. Terlebih dalam waktu dekat, ada Porprov Jatim 2025 nanti. “Berbagai kejuaraan 4 tahun berturut turut kejurnas ini juara umumnya Jatim, dalam PON 2024 juara umumnya juga Jatim,” ungkap Wahid.

Pada Rakerprov kali ini, Wahid juga menyinggung venue cabor sepeda di Velodrome Kota Malang. Menurut, venue tersebut merupakan satu-satunya yang ada di Jawa Timur. Namun saat ini, pengelolaannya kurang optimal sehingga terkesan mangkrak.
Baca Juga : Kampoeng Kreasi 2025 Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Jatim, Khofifah: UMKM Jadi Tulang Punggung
“Velodrom ini satu satunya di Jatim tetapi ada permasalahannya, tanahnya milik Pemkot Malang tetapi bangunannya aset Pemprov Jatim. Untuk itu, kami akan mengusulkan ke Gubernur Jatim agar aset itu diserahkan ke Pemkot Malang, sehingga alokasi dana untuk pemeliharaan dan pengelolaannya bisa dialokasikna lewat APBD Kota Malang,” tutur Wahid.
“Tentu karena Velodrom sering digunakan event tingkat provinsi, diantaranya juga Porprov, maka APBD Provinsi juga bisa memberikan support misal lewat dana bantuan pemprov atau hibah,” tukas Wahid.
