JATIMTIMES - Harga jual wortel hasil panen petani di Kota Batu turun drastis. Saat ini, wortel dari petani dibanderol dengan harga Rp 3 ribu per kilogram. Padahal, idealnya harga wortel bisa menyentuh Rp 15 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu Heru Yulianto membenarkan bahwa harga wortel panen mulai anjlok dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut disebabkan hasil panen yang melimpah mengakibatkan stok wortel surplus produksi.
Baca Juga : Liburan Mewah di Kota Sejuk: Rekomendasi 5 Hotel Bintang Lima Malang–Batu 2025
Permintaan pasar yang belum sebanding menyebabkan wortel tak bisa dijual dengan harga tinggi. Melainkan mengikuti hukum pasar saat stok masih tercukupi. "Stok panen wortel yang terdata juga terus meningkat," ungkap Heru saat dikonfirmasi, Senin (26/5/2025).
Heru memaparkan, produksi wortel pada bulan Februari menyentuh 5.616,58 kuintal. Yang per kilogramnya dibanderol mencapai Rp 7,5 ribu. Sementara itu di bulan Maret stoknya sempat menyusut menjadi 5.110,89 kuintal. Namun, harga wortel pada bulan Maret hanya menyentuh Rp 4 ribu per kilogram.
Ia mengungkapkan, jika cuaca saat ini memang dinilai baik untuk produksi wortel. Itu lantaran tanaman wortel memerlukan cuaca dingin. Sehingga, kualitas wortel yang dihasilkan juga lebih baik.
"Saat ini stok wortel yang terdata sebanyak 7,836,46 kuintal," paparnya.
Dikatakan, jumlah kebutuhan wortel juga cukup stabil. Yakni sebatas memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Baca Juga : Achmad Yusup Didapuk Pimpin Perumdam Among Tirto Kota Batu
Meski turun, harga wortel itu dinilai lebih baik dibandingkan saat tahun lalu. Harga wortel sempat menyentuh Rp 1.500 per kilogram. Heru memprediksi jika harganya akan kembali normal saat memasuki momen high season.
Heru berujar, petani di sejumlah desa seperti Desa Tulungrejo dan Sumberbrantas memilih tetap menanam wortel lantaran cukup potensial untuk ditanam saat musim pancaroba. Para petani bermaksud mengambil ancang-ancang agar sekitar empat bulan kedepan bisa dipanen.
"Nantinya kebutuhan momen libur banyak untuk pasokan pangan di restoran atau daerah lain," imbuhnya.