JATIMTIMES - Pembangunan jalan dari Gondanglegi menuju persimpangan Balekambang yang berlokasi di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI terus menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Hal itu disampaikan Bupati Malang HM. Sanusi ketika melakukan peninjauan terhadap pembangunan jalan dari Gondanglegi ke persimpangan Balekambang pada Minggu (23/3/2025) lalu yang sebelumnya mengalami kerusakan parah dan membahayakan bagi pengendara yang akan berwisata ke Pantai Balekambang atau pantai lainnya.
Baca Juga : Jalin Relasi Para Menteri: Kesehatan Hingga Infrastruktur Jadi Prioritas Bupati Malang
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, bahwa proyek pembangunan jalan dari Gondanglegi ke persimpangan Balekambang dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI.
Di mana untuk pengerjaan proyek pembangunan jalan tersebut terbagi ke dalam dua bagian pekerjaan dengan total panjang jalan 30,485 kilometer. Untuk bagian yang pertama atau Lot 16A memiliki panjang 16 kilometer dengan alokasi anggaran Rp 167 milliar.
Kemudian, untuk bagian yang kedua atau Lot 16B memiliki panjang 14,485 kilometer dengan alokasi anggaran sebesar Rp 172 milliar. Sehingga total anggaran untuk pembangunan jalan dari Gondanglegi ke persimpangan Balekambang sebesar Rp 339 milliar.
Anggaran sebesar itu merupakan loan atau pinjaman dari Islamic Development Bank (IsDB) yang berada di Jeddah, Arab Saudi. Di mana untuk alokasi anggaran tersebut difokuskan pada pelebaran jalan dari yang semula delapan meter menjadi 11 meter. Kemudian rekonstruksi jalan, pemasangan box culvert, pemasangan lampu penerangan jalan umum atau pju LED, serta penggantian dan pemeliharaan jembatan.

Sanusi mengatakan, bahwa proyek pembangunan jalan dari Gondanglegi ke persimpangan Balekambang yang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas Kabupaten Malang dan telah dimulai pada Oktober 2024 lalu, ditargetkan selesai pada Mei 2026.
"Semua dari pemerintah pusat. Progresnya sekarang masih sebagian sudah ada pengaspalan, sebagian perataan. Mulai dari Srigonco sampai dengan Balekambang," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.com.
Menurutnya, pada momentum libur lebaran 2025 atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah mendatang, akses jalan Gondanglegi ke persimpangan Balekambang dapat dilalui oleh pengendara namun untuk kebutuhan akses jalur darurat dan harus tetap berhati-hati saat berkendara.
Baca Juga : Sempat Viral Dikunjungi Ribuan Wisatan, Kini Taman Kelinci Pujon Tinggal Kenangan
"Bisa dilalui untuk (kebutuhan) darurat. Maka di titik-titik rawan saya siapi regu penolong, saya instruksikan Dishub untuk menyiapkan mobil derek untuk daerah-daerah yang rawan," kata Sanusi.
Pihaknya menyebut, mayoritas akses jalan masih dalam proses perataan tanah sehingga para pengendara harus tetap berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut. Setidaknya terdapat tiga titik daerah rawan yang menjadi perhatian khusus Pemkab Malang.
"Karena itu masih tanah. Setidaknya ada tiga titik daerah rawan Titik di Jembatan Pelangi itu banyak yang kepelorot. Itu nanti ada mobil derek di situ," tutur Sanusi.
Pihaknya berharap, masyarakat dapat bersabar menunggu proses pembangunan jalan dari Gondanglegi ke persimpangan Balekambang. Pasalnya, pembangunan ini untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kemudahan masyarakat untuk berkendara serta menikmati wisata Pantai Selatan atau Pansela di Provinsi Jawa Timur, utamanya di wilayah Kabupaten Malang. Di antaranya ada Pantai Balekambang, Pantai Ngliyep hingga Pantai Sendangbiru.
