JATIMTIMES - Kata "rakyat jelata" kembali mencuat setelah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati menanggapi viralnya kontroversi pernyataan Gus Miftah.
Dia menyebut masyarakat atau rakyat kecil sebagai rakyat jelata, dalam video yang beredar di media sosial.
Baca Juga : Rijanto-Beky Unggul Telak, KPU Blitar Tunggu Gugatan Sebelum Penetapan
"Kami dari pihak Istana, tentu menyesalkan ya kejadian ini. Satu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi gitu," ujar Adita.
"Apalagi kalau kita lihat, Presiden kita Pak Prabowo Subianto ini kalau dilihat dari berbagai baik itu melalui pidato atau melalui kunjungan-kunjungan beliau ke lapangan, kunjungan kerja, itu terlihat sekali pemihakkan beliau kepada rakyat kecil, kepada rakyat jelata," sambungnya.
Apa yang disampaikannya kemudian mendapat sorotan warganet karena menyebut kata rakyat jelata.
Setelah viral di media sosial, Adita menyampaikan permohonan maaf dalam sebuah video di Instagram Kantor Komunikasi Kepresidenan.
"Saya memahami diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat untuk itu secara pribadi saya memohon maaf atas kejadian ini yang menyebabkan kontroversi di tengah masyarakat. Kejadian ini sama sekali tidak disengaja dan sangat mungkin terjadi karena pergeseran makna yang saya gunakan di era saat ini," kata Adita dalam video di Instagram @pco.ri dikutip Jumat (6/12/2024).
Adita lalu mengungkapkan makna dari rakyat jelata yang diucapkannya.
"Saya menggunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya adalah rakyat biasa yaitu kita semuanya rakyat Indonesia," jelasnya.
Lantas benarkah arti 'Rakyat Jelata' di KBBI memiliki arti rakyat biasa? Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian Rakyat Jelata Menurut KBBI
Baca Juga : Kasus Gus Miftah Olok-Olok Penjual Es Teh Jadi Sorotan hingga ke Malaysia
Menurut KBBI, rakyat jelata diartikan sebagai "bukan bangsawan atau hartawan" atau dapat pula berarti "rakyat biasa".
Istilah ini merujuk pada kelompok masyarakat yang tidak termasuk dalam golongan elit atau kelas atas.
Orang-orang yang disebut sebagai rakyat jelata secara umumnya juga erat dikaitkan dengan yang memiliki penghasilan terbatas dan akses yang lebih rendah terhadap sumber daya, kekuasaan, atau fasilitas dibandingkan dengan kalangan atas atau berkuasa.
Makna Rakyat Jelata dalam Konteks Sosial dan Politik
Dalam konteks sosial dan politik, istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan adanya kesenjangan antara kelompok masyarakat yang lebih rendah dan golongan yang memiliki kekuasaan atau kekayaan lebih banyak.
Istilah rakyat jelata mencerminkan posisi sosial yang lebih rendah dalam struktur masyarakat, yang sering kali menjadi fokus pembahasan dalam diskusi terkait ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
